(Jayapura, 25/4): Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2019, lima Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Papua menggelar beragam kegiatan. Diawali dengan kegiatan pembukaan yang digelar pada Kamis, (25/4) dengan dihadiri Walikota Jayapura, DR. Drs. Benhur Tomy Mano, MM; Staf Khusus Mendikbud bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Dr. James Modouw, M.Mt serta didampingi kepala-kepala UPT. Kegiatan yang merupakan kerja bareng antara Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Papua, Balai Bahasa Papua, Balai Arkeologi Papua dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua inidi buka oleh Walikota Jayapura bertempat di Aula Utama LPMP Papua.
Selain perwakilan dari UPT, kegiatan juga dihadiri oleh para guru, dosen dan praktisi pendidikan.
Dalam laporan panitia yang disampaikan Roberth Maryen, S.Pd, M.Pd diketahui bahwa Gebyar Hardiknas 2019 ini akan berlangsung beberapa hari dengan ragam kegiatan. Aneka kegiatan tersebut antara lain, seminar pendidikan, pameran buku dan produk pendidikan, festival musikalisasi puisi, lomba mewarnai, lomba story telling, pentas seni, pemutaran film melalui Bioskop Keliling dan jalan santai. “Puncak kegiatan adalah 2 Mei 2019 dengan pelaksanaan upacara bendera” ujarnya.
Dalam sambutannya, James Modouw menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan. Menurutnya momentum ini adalah kesempatan yang tepat untuk kembali mengingatkan tentang budaya. Salah satu budaya yang disampaikan oleh Staf Ahli Mendikbud ini adalah budaya penganan lokal. Hal ini menurutnya sesuai dengan tema Hardiknas yaitu “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
Sementara itu, Walikota Jayapura yang didaulat membuka kegiatan secara resmi menyatakan dukungannya atas pelaksanaan kegiatan. Menurutnya, pendidikan merupakan prioritas yang harus diperhatikan di Tanah Papua. Walikota Jayapura dua periode tersebut juga mengulas tentang Pahlawan Pendidikan, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara.
“Ki Hajar Dewantara, yang lahir pada dua Mei adalah sosok yang sangat berjasa pada pendidikan. Beliau mendirikan sekolah yang disebut Taman Siswa” ungkapnya. BTM mengatakan, penggunaan kata taman memberikan kesan bahwa sekolah adalah tempat yang indah dan nyaman. “Seperti Taman Firdaus atau Taman Eden” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Jayapura tersebut bahkan menyampaikan harapannya agar kedepan, kegiatan dapat dibuka oleh Mendikbud. “Saya titip pesan lewat Staf Ahli agar menyampaikan kepada Mendikbud untuk kedepan, dapat datang dan membuka kegiatan gebyar hardiknas” ujarnya. Bentuk dukungan lainnya terhadap Hardiknas, Tomy bahkan berencana menjadikan Hari Pendidikan (2 Mei) sebagai libur fakultatif. “Dengan demikian, seluruh insan pendidikan, guru maupun siswa dapat sama-sama hadir dalam kegiatan ini” ujarnya.
Setelah pembukaan, dilaksanakan pula penyerahan bantuan Tanggap Bencana Sentani dari Kemdikbud. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh James Modouw dan diterima Kepala LPMP Papua, Drs. Adrian Howay, MM.
Kegiatan pembukaan ini dimeriahkan juga dengan penampilan dari Sekolah-sekolah. Antara lain SDN Inpres Perumnas II yang membawakan tarian kontemporer.
Selepas pembukaan, Benhur Tomy Mano didampingi Kepala BP-PAUD dan Dikmas Papua, Drs. Hadiyana, MM berkesempatan mengunjungi Stand Pameran Produk PAUD dan Dikmas. Stand tersebut diisi oleh hasil-hasil pengembangan program PAUD dan Dikmas Papua dari tahun 2012 hingga 2017, bahan ajar dan perangkat pembelajaran PAUD dan Dikmas, hasil program PKW dari PKBM dan LKP serta APE dari PAUD. Menurut Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan NP-PAUD dan Dikmas Papua, Drs. Epi Ganapi, MPA, seluruh model yang dipamerkan dapat dimiliki secara gratis. “Semua buku yang disediakan dapat dibawa pulang oleh pengunjung” ungkapnya.*
(Tham)