Jayapura (2/3) – “saya menyampaikan salut kepada balai, yang telah melakukan rapat koordinasi dan sikronisasi program, toh muaranya ke akreditasi, sehingga saya salut atas kegiatan yang dilakukan balai untuk bisa untuk mempertemukan kita semua. Suksesnya akreditasi adalah suksenya kita semua”, ungkap J. Sawaki, S.Pd, Ketua Badan Akreditasi Nasional PAUD dan PNF Papua Barat, ketika mengikuti Temu Koordinasi dan Sinkronisai Program PAUD dan Dikmas Tahun 2018 di jayapura, Jumat (2/3).Sawaki menghimbau kepada seluruh dinas dari kabupaten/kota se-papua dan papua yang mengikuti Temu Koordinasi dan Sinkronisasi Program PAUD dan Dikmas, betapa pentingnya pelaksanaan tugas pemetaan mutu, supervisi oleh BP-PAUD dan Dikmas Papua, dan tugas Akreditasi oleh Badan Akreditasi.
Menurut J. Sawaki, pengalaman tahun 2017 Badan Akreditasi Provinsi sangat kesulitan dalam tahapan-tahapan akreditasi mulai dari penilaian akreditasi (desk assessment), visitasi, validasi dan supervisi. Pada bulan November 2017 berubah sistem dengan mengacu pada Sistem Penilaian Akreditasi (Sispena) dimana penentuan lembaga langsung oleh Badan Akreditasi Nasional dengan melihat dari NPSN, dan kami tidak tahu lembaga itu dimana lokasinya? berarti data yang dikirimkan sudah akurat, yang sudah masuk di dapodik. Namun kenyataannya tidak, setelah kami melakukan visitasi memang sudah mendapatkan NPSN, tetapi untuk memenuhi 8 SNP itu tidak bisa. Kami kwatirkan jangan adan kesan yang buruk di pusat, terhadap kegiatan balai, kegiatan BAP dan kegiatan dinas, yang hanya semata-mata perasaan berlebihan (euforia) untuk mendapatkan bantuan dari pusat,” ujar J. Sawaki.
Ketua Badan Akreditasi Nasional PAUD dan PNF Papua Barat, J. Sawaki, S.Pd berharap, mari bersama-sama melihat tanggung jawab ini cukup besar dan harus, karena saat ini yang kita bicarakan kualitas buka kuantitas, dan marilah kita kerja sama untuk pengembangan pendidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat.(RN)