kepala BGP Papua, Kasubag TU, Penganggungjawab Program dan Peserta RAKOR berfoto bersama usai pembukaan

Jayapura (18/7) – Sebagai persiapan menghadapi Pleno Kelulusan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), melalui Balai Guru Penggerak Provinsi Papua (BGP Papua), melaksanakan kegiatan “Rapat Koordinasi Pra Pleno Kelulusan” bertempat di Kotaraja, Kota Jayapura.

Kegiatan yang direncanakan berlangsung selama tiga hari tersebut, dihadiri oleh Fasilitator (Fasil) dan Pengajar Praktik (PP) PGP Angkatan 7 dari Provinsi Papua. Fasilitator maupun Pengajar Praktik PGP merupakan bagian pendukung PGP. Fasil dan PP bertugas mendampingi calon guru penggerak dalam pelaksanaan pendidikan.

Kegiatan yang menghadirkan total 20 orang sebagai peserta ini, dibuka oleh Kepala BGP Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd., yang didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Erni Amin, M.Pd., dan Penanggungjawab PPGP BGP Papua, Tri Fatchur Rohman, M.Pd. Turut hadir pula penanggungjawab PGP Reguler, Siti Rofiqoh, S.Kom., M.Pd dan Penanggungjawab PGP Daerah Khusus, Marthinus Werner Lerebulan, S.E., M.Si.

Tri Fatchur Rohman, S.Pd., M.Pd, penggungjawab PPGP BGP Papua menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan

Dalam laporannya, Tri Fatchur Rohman, S.Pd, M.Pd, yang juga menjadi Ketua Panitia Kegiatan, menuturkan, bahwa kegiatan ini hanya dikuti oleh aktor PGP dari dua Kabupaten.

“Untuk PGP Angkatan 7 di Provinsi Papua, hanya ada dua Kabupaten, yaitu Nabire dan Mimika dengan jumlah CGP (Calon Guru Penggerak) sebanyak 32 orang” ungkapnya.

32 orang CGP tersebut terdiri dari 22 orang CGP Kabupaten Mimika dan 10 orang CGP Kabupaten Nabire.

Selain itu, Fatchur juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dari para Fasil dan PP dalam mendukung suksesnya agenda Program Guru Penggerak Kemendikbud Ristek. Menurutnya, para fasil dan PP inilah yang memainkan peran sangat penting dalam mendukung suksesnya agenda tersebut.

Lebih jauh, Widyaprada Ahli Muda ini juga menjelaskan, bahwa selain untuk menyamakan persepsi menghadapi Pleno Kelulusan nanti, kegiatan ini juga akan melaksanakan berbagai agenda lain. Yaitu:

  1. Menyosialisasikan kebijakan Kemendikbud Ristek dalam Rekrutmen PGP Angkatan 10, dan
  2. Penyegaran mekanisme kelulusan PGP Angkatan 7 dan penilaian kinerja.

“Dan yang paling urgent adalah penarikan nilai. Nanti akan coba kami paparkan, semoga sudah tidak ada yang merah” ungkapnya.

Fatchur mengungkapkan, data tersebut nantinya akan dikonfirmasi permasalahan dan sekaligus mendiskusikan upaya pemecahannya.

GURU PENGGERAK HARUS MEMBAWA EFEK POSITIF

Kepala BGP Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Rakor secara resmi

Sementara itu, Kepala BGP Papua, Fatkurrohmah, S.Pd., M.Pd., menyampaikan pentingnya guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran. Menurutnya guru penggerak mampu hadir, memberi warna baru dengan kreasi dan inovasi yang berpihak kepada murid. Dirinya juga mengapresiasi semangat juang para aktor PGP (GP, PP dan Fasil – red) dalam menyukseskan salah program prioritas Kemendikbud Ristek tersebut.

“Banyak warna yang kita temui di lapangan. Misalnya guru yang manja dan lain sebagainya. Itu adalah proses pembelajaran kita untuk terus sabar, untuk orang yang jadi manis-manis terus” ungkapnya.

Guru penggerak, menurut Ibu Fat harus mampu memberikan efek positif pada lingkungan sekitar. Karena menurutnya, program guru penggerak ini bukan saja untuk guru penggerak itu sendiri, namun juga harus memberikan efek positif pada lingkungan sekitarnya.

“Budaya positif itu betul-betul terasa di sekitarnya” lanjutnya.

Kemampuan untuk berubah dan merubah lingkungan sekitar merupakan keunggulan yang harus dimiliki guru penggerak. Karena akan sia-sia apabila guru penggerak tidak mampu memberikan efek positif.

“Karenakan guru penggerak telah mengikuti pendidikan selama enam bulan. Ini jangan sampai sia-sia” ujarnya.

Karena itulah, dirinya berharap semua pihak dapat mendorong seluruh guru mengikuti program ini. Dengan dimilikinya guru penggerak, dirinya optimis, sekolah akan mampu membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik yang akan berujung pada peningkatan kualitas lulusan, terutama pada karakter sesuai profil Pelajar Pancasila.

Sebelum mengakhiri arahannya, Fatkurohmah menyampaikan harapan dan doa agar seluruh CGP angkatan 7 Provinsi Papua dapat lulus 100%. Pleno kelulusan  CGP Angkatan 7 ini akan dilaksanakan di Surabaya pada 19 hingga 21 Juli. *

(TAM)


     
  

Leave a Reply