Boven Digoel (14/9) – Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan salah satu program prioritas Kemeneterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dilaksanakan melalui Balai atau Balai Besar Guru Penggerak. Salah satunya melalui Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua. PPGP ini sendiri dilaksanakan melalui moda regular, daerah khusus dan daerah intensif.

Untuk moda reguler, saat ini, tengah berada di Angkatan 11. Terdapat 135 orang calon guru penggerak pada angkatan ini. Tersebar pada 1) Provinsi Papua: Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kab.  dan Biak Numfor, 2)Provinsi Papua Selatan: Kab. Merauke, dan Boven Digoel, serta 3) Provinsi Papua Tengah: Kab. Mimika dan Nabire.

Pelaksanaan lokakarya 3 PPGP Angkatan 11 wilayah BGP Papua dilaksanakan serentak pada 14 September 2024, dan 13 September  untuk CGP yang Advent. Dengan tema “peran pemimpin dalam pembelajaran”, kegiatan ini dilaksanakan selama enam jam pelajaran dan bertujuan agar calon guru penggerak mampu :

  1. mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang pembelajaran berdiferensiasi,
  2. mendemonstrasikan pemahaman mereka mengenai mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam praktik mengajar, dan
  3. merencanakan strategi berbagi dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional. 

Lokakarya 3 Kab. Boven Digoel

Di kabupaten yang pada masa penjajahan Belanda dikenal sebagai pusat pengasingan tokoh-tokoh perjuangan Indonesia ini, terdapat 11 orang CGP yang didampingi 3 orang Pengajar Praktik. Pelaksanaan lokakarya kabupaten ini dilaksanakan salah satu sekolah di ibu kota kabupaten, Tanah Merah.

Tepat pukul 08.00 WIT, kegiatan dimulai. Dengan diawali ice breaking dan penjelasan tujuan serta penentuan kesepakatan kelas.

Kegiatan berjalan seru. Seluruh peserta aktif dan antusias mengikuti, baik simulasi, praktik mindfulness, refleksi, praktik integrasi 5 kompetensi social emosional serta merancang strategi berbagi pengalaman dengan rekan sejawat.

Nur Asma, salah satu calon guru penggerak mengatakan bahwa dirinya mulai tersadarkan betul setelah lokakarya ini.

“Kini saya sadar pentingnya berbagi. Maka saya berkomitmen akan terus berbagi, mengembangkan dan mengimbaskan ilmu ini kepada rekan sejawat” ungkapnya.

Kehadiran secara tiba-tiba Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boven Digoel, menjadi penyemangat tersendiri bagi para actor. Terlebih, kahadirannya tersebut seraya membawa buah tangan bagi seluruh peserta.

“Saya kesini hanya ingin melihat dan memastikan teman CGP belajar dengan baik” ungkapnya.

Perhatian dari kepala bidang ini, merupakan wujud dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang dilaksanakan melalui BGP Provinsi Papua. Semoga sinergitas ini senantiasa terjaga terus-menerus.

(Tam)


     
  

Leave a Reply