Sentani (2/12) – Bertempat di Markas Polisi Resor (Mapolres) Jayapura, telah berlangsung kegiatan “Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi SDM Personil Kepolisian Resor Jayapura Dalam Percepatan Pemberantasan Buta Aksara Di Kabupaten Jayapura Tahun 2021”. Bimtek ini berlangsung pada tanggal 2 s.d 4 Desember 2021. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kepolisian Resor Jayapura dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Provinsi Papua.
Hadir pada kegiatan pembukaan tersebut Kepala Kepolisian Resor Jayapura, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, SIK, MH; Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Papua, Roberth Maryen, M.Pd; serta Tim Pemateri dari BP PAUD dan Dikmas Provinsi Papua.
Dalam sambutannya, Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Papua, Roberth Maryen menyampaikan apresiasi kepada Polres Jayapura. “saya memberikan apresiasi luar biasa kepada kepala Kepolisian Resor Jayapura dan jajaran yang mana telah berinovasi dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan non formal” ujarnya. Menurut Maryen, buta aksara adalah problem terbesar di masyarakat. “tingginya kasus-kasus kekerasan, isu disintegerasi bangsa dan problem-problem di masyarakat terjadi karena masyarakat tidak memiliki pengetahuan yang cukup dikarenakan mereka adalah penyandang buta aksara hal ini menyebabkan masyarkat kurang mendapatkan informasi yang baik” ungkapnya. Dirinya mengakui bahwa berbagai program pemerintah selama ini belum maksimal. “berbagai program pemerintah selama ini tanpa adanya daya dukung/sinergisitas TNI/POLRI, Instansi pemerintah dan masyarakat tentunya untuk mengentaskan masyarakat bebas buta aksara belumlah maksimal” lanjutnya.
Lebih jauh Maryen juga menyampaikan bahwa Keaksaraan bukan hanya sekadar prioritas pada aspek baca, tulis, dan hitung (pendidikan), tetapi merupakan investasi yang sangat penting bagi masa depan dan kemajuan bangsa yang bermartabat dan berbudaya. “Upaya yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran seluruh masyarkat bahwa membaca harus dimulai dari keluarga atau rumah tangga” tambah Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Papua tersebut.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Jayapura, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, SIK, MH pada sambutannya mengatakan “harapan kami, dari Polres Jayapura ada kontribusi nyata kepada masyarakat yang berada pada wilayah hukum Polres Jayapura”. Kapolres yakin, dengan adanya kegiatan yang diberi nama GABUS (Gerak Baca Tulis) tersebut, warga masyarakat yang belum melek aksara bisa dapat membaca dan menulis. “Hal ini akan menjadi modal untuk meningkatkan taraf hidup warga binaan keaksaran kami kedepan” ungkapnya.
Pihaknya juga percaya bahwa berbagai program pemerintah dalam penuntasan buta aksara hingga saat ini belum maksimal. “berbagai program pemerintah kepada masyarakat buta aksara tanpa adanya daya dukung/sinergisitas TNI/POLRI, Instansi pemerintah dan masyarakat tentunya untuk mengentaskan masyarakat bebas buta aksara belumlah maksimal” lanjutnya.
Maclarimboen menuturkan bahwa kepolisian juga memiliki kewajiban moral terhadap kesejahteraan masyarakat. “Disamping tugas utama kami sebagai aparat Negara, kami juga berkewajiban terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang pendidikan nonformal” ungkapnya.
Dirinya juga menukil data BPS Kabupaten Jayapura yang menunjukan bahwa Penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas di kabupaten Jayapura masih tinggi. “Pada tahun 2021 data buta aksara berjumlah 4.038 orang. Saya melihat ini adalah jumlah yang sangat tinggi dan hal ini adalah tanggungjawab kita bersama, maka kami bersinergi dengan instansi terkait Khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, UPT Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Papua, untuk melaksanakan Bimbingan Teknis bagi Anggota Babhinkantibmas Polres Jayapura sebelum mereka melaksanakan proses Gerakan Baca Tulis bagi warga masyarakat buta aksara. Target saya tidak muluk-muluk saya harapkan satu Babhinkantibmas bisa membimbing satu warga sampai melek aksara” pungkasnya.*
(Jerry_Roe)