Berbeda dengan pohon pada umumnya, pohon yang satu ini tumbuh tanpa akar. Melihatnya saja, huuh…tak ada yang menarik. Namun…..buah yang akan dihasilkan pohon ini, bukanlah sembarang buah. Sebab, tiap buah yang menghiasi rantingnya, dapat menjadi alternatif baru yang menarik minat belajar seseorang untuk membaca.
Memang benar! Mengerjakan media ini secara berkelompok, telah membuktikan kreatifitas yang tinggi dari para Tutor. Menggambar, mewarnai dan menggunting. Satu demi satu disiapkan sebelum waktunya untuk presentasi. Mata ini serasa enggan untuk terpejam. Menunggu dan mengawasi jari tangan kelompok Tutor PAUD yang lincah bergoyang kesana kemari diatas kertas berwarna warni. Kelompok lainnya sibuk menyelesaikan bagian mereka.
Dari hasilnya, tampak gambar aneka buah, alat-alat makan, benda yang lazim sekitar dunia anak hingga alfabet. Semua alfabet yang ditulis tentu saja disesuaikan dengan gambar yang dibuat. Karena waktu yang yang diberikan terbatas, masing-masing kelompok berusaha untuk menyelesaikan bagiannya, karena waktu presentasi semakin mendekat.
Ragam pertanyaan yang bergolak di benak kami saat membaca undangan, terjawab tuntas. Semua alat peraga yang dikerjakan, sangatlah fleksibel. Baik PAUD maupun Keaksaraan dapat menggunakannya. Bahkan bukan itu saja. Media pembelajaran yang diajarkan dapat dimanfaatkan juga oleh semua kalangan sebagai media untuk menyampaikan informasi.
Selama tiga hari berturut-turut, kami menghabiskan hampir 8 jam setiap hari. Meski seharian penuh, tak menyurutkan niat dan kecintaan peserta untuk mengeluarkan kreatifitas yang dimiliki. Terutama saat mengerjakan alat peraga dengan sedotan dan plestisin.
Materi tentang bagaimana mengatasi kesulitan membaca yang dipaparkan oleh Acy Suciaty dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jayapura itu, benar-benar memberikan kesejukan di benak peserta. Ibarat seekor Rusa yang dahaganya dipuaskan dengan air, kamipun dipuaskan dengan pengetahuan berharga yang belum pernah kami dapat sebelumnya.
Jadwal yang padat tak menyurutkan antuasias peserta hingga Lokakarya berakhir. Kesediaan meluangkan waktu untuk terlibat dalam Lokakarya ini, telah membuka wawasan kami tentang Teori Multiple Intelegence, bagaimana membuat dan menggunakan alat peraga bagi siswa berkebutuhan khusus (dislexia) serta bagaimana membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran membaca.
Dari hasil yang nampak pada POHON KATA, menunjukkan bahwa sudah saatnya Tutor berperan produktif dalam mengajar. Gaya dan konsep lama , bukan jamannya lagi. Saatnya modifikasi, layaknya mobil bekas yang dipoles habis-habisan. Alhasil, kesan tua dan lama otomatis tersembunyi dalam balutan cat dan onderdil baru.
Hehehe…ibarat mobil tua yang perlu polesan, Tutorpun perlu sedikit polesan pada media pembelajaran. seiring putaran waktu, Tutor keaksaraan hendaknya lebih jeli dalam mempersiapkan media yang kreatif, agar dapat diserap oleh warga belajar dengan baik.
Sebagian besar Tutor keaksaraan dan PAUD yang tergabung dalam Jaringan Peduli Bina Aksara Papua, merasakan dampak yang sangat besar. Keterlibatan mereka dalam Jaringan ini ikut merangsang daya kreatifitas yang tinggi. Bukan saja dari pembahasan materi, tetapi juga dari pengalaman Sahabat-sahabat kreatif lainnya.
Guna meningkatkan proses pembelajaran yang lebih jelas, menarik, lebih interaktif di mana dan kapan saja, Tutor dapat mencoba dalam mempersiapkan media pembelajaran yang menarik dan up to date. Jika tetap pada pola yang kaku dan umum, bisa-bisa tak ada seorangpun yang rela luangkan waktunya untuk belajar. Bahkan, beragam alasan dapat dilontarkan untuk menghindari kejenuhan. Mau terus berjalan dan melihat perubahan, Pohon Pintar bisa jadi alternatif baru! Selamat berkreasi!
TIPS MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN POHON PINTAR
Sahabat Kreatif, ada panduan mulai dari persiapan hingga penggunaan media ini. Agar menarik, gunakan kertas berwarna-warni. Jika menggunakan kertas putih, huruf atau kata, gunakanlah spidol berwarna.
Bahan yang diperlukan :
- Pot bunga ukuran sedang 1 buah (wadah dapat disesuaikan) tempat meletakkan ranting pohon
- Benang/tali rafia/pita kecil untuk menggantung huruf/gambar/kata yang ditulis pada kertas manila/asturo. Setelah gambar, dipotong dan bagian atas kertas dilubangi. (kertas dapat disesuaikan).
- Gunting, untuk menggunting benang/pita dan kertas
- Ranting pohon. Gunakan yang sudah kering atau yang masih ada daunnya. Yang penting, tidak menghalangi kertas yang akan digantung.
- Pasir/tanah/batu kerikil/ untuk menancapkan ranting pohon. (disesuaikan)
- Kertas manila/asturo (disesuaikan)
- Spidol berwarna.
- Pembolong kertas/Jarum (dapat disesuaikan).
Cara membuat :
- Isi wadah (pot) dengan tanah/pasir.
- Tancapkan ranting pohon
Siapkan gambar (Buah/benda sekitar/dan lain-lain. Gambar dapat disesuaikan)
Cara menggunakan :
- Letakkan Pohon Kata di depan kelas
- Libatkan warga belajar dalam aktifitas pembelajaran
- Di akhir pembelajaran, kertas yang disiapkan Tutor akan digantung oleh Warga belajar secara bergiliran/menurut arahan Tutor.
DORTHEA RUMERE
Praktisi PAUD dan Dikmas,
Anggota JPBA Papua