(Palu, 18/10) – “ho…ho … ho …. Mula-mula terpaksa
Ho… ho….. ho….. lama-lama biasa
Ho…. Ho ….. ho….. Ini hobi membaca
Hoo… ho .. ho….. Sungguh luar biasa “
Lantunan syair yang didendangkan gabungan GTK PAUD dan Dikmas Sulawesi Tengah tersebut, melantun dalam Pameran PAUD dan Dikmas dan Festival Literasi tahun 2016. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) Tingkat Nasional yang ke-50. Tahun ini, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, didaulat menjadi tuan rumah, setelah sebelumnya menyelenggarakan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Tingkat Nasional.
Pembukaan kegiatan yang berpusat di Kantor Gubernur tersebut, dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki L. Djanggola, M.Si yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Arif Abdul Wakil Latjuba, SE, MM. Turut hadir Ketua DPRD; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD) Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, gubernur menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan peringatan HAI di Kota Palu, Sulawesi Tengah. “Dan kegiatan ini juga sebagai wadah bersilaturahim, saling berbagi pengalaman, serta mengenali dan menggali perkembangan literasi di Indonesia” ungkapnya sebagaimana dibacakan Asisten I Setda Provinsi Sulawesi Tengah. Muh Arif juga menyampaikan harapan gubernur, agar pameran dan festival literasi ini mampu menumbuhkembangkan budaya membaca dan menulis dikalangan peserta didik serta masyarakat.
Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Bindiktara), DR. Erman Syamsuddin, M.Si menyebutkan alasan pemilihan Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah. “Ini didorong atas keberhasilan Sulawesi Tengah dalam rangka menggerakkan potensi masyarakat untuk menuntaskan buta aksara di Indonesia” ujarnya. Sulawesi Tengah diapresiasi karena dalam rentangan lima tahun tahun terakhir, telah berhasil keluar dari batas atau ukuran rata-rata nasional. “Kalau sebelumnya kita kenal Sulawesi Tengah berada diatas rata-rata nasional, jumlah buta hurufnya, dan sekarang malah lebih tinggi lompatannya sehingga tidak masuk daerah terpadat buta aksara” ujarnya.
Selain itu, Erman juga menyampaikan, bahwa terdapat perbedaan dalam penyelenggaraan HAI tahun 2016 ini. “Tahun ini, hampir separuh kegiatan dipenuhi oleh pegiat-pegiat dari komunitas literasi Indonesia” ujarnya. Hal tersebut dijelaskan seraya menyebutkan salah satu pegiat yang aktif, yaitu Pustaka Berjalan “AIV Pustaka” dari Polewali Mandar.
Kegiatan yang direncanakan puncaknya pada 20 Oktober dengan kehadiran Mendikbud tersebut, diisi oleh 40 stand pameran. Terdiri dari Ditjen PAUD dan Dikmas (Direktorat Pembinaan Keluarga, Pembinaan PAUD, Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dan Pembinaan Kursus dan Pelatihan), PP dan BP-PAUD dan Dikmas, Dinas Pendidikan, Satuan Pendidikan dan Komunitas literasi. “40 stand ini banyak atraktifnya dengan temuan-temuan baru” ungkapnya.
Oleh karena itu, baik Gubernur maupun Direktur Bindiktara, berharap agar masyarakat memanfaatkan kegiatan peringatan HAI ini. “Kegiatan ini sangat besar manfaatnya. Untuk itu saya berharap kepada masyarakat agar bisa hadir menyaksikan festival literasi ini sambil rekreasi dan belajar, sekaligus untuk menambah wawasan kita agar memiliki daya saing” ungkap gubernur. Pembukaan Pameran HAI dan Produk Unggulan Satuan PAUD dan Dikmas serta Festival Literasi tahun 2016, dengan tema, “Literasi dan Vokasi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ini, ditandai dengan pemukulan gendang yang dilakukan oleh Asisten I Setda Provinsi Sulawesi Tengah; Direktur Bindiktara dan Direktur PPAUD Ditjen PAUD dan Dikmas; Ketua DPRD, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala BPADD Sulawesi Tengah; serta Ketua Umum Forum TBM.
(Tam)