Sentani, (20/3) – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura sejak 16 Maret lalu telah menimbulkan kerugian yang tak terkira. Dikutip dari Detik News, hingga 20 Maret, bencana ini telah menyebabkan 104 orang meninggal dunia (97 orang di Kab. Jayapura dan 7 orang di Kota Jayapura).
Tidak hanya merenggut jiwa, banjir yang disertai longsor di lereng Gunung Cycloop ini juga menyebabkan kerugian materil yang tidak sedikit. Ratusan bangunan dilaporkan terendam lumpur dan pasir. Diantara bangunan tersebut terdapat sejumlah bangunan untuk PAUD, PKBM dan LKP.
Guna mendapatkan data pasti jumlah dan kondisi bangunan PAUD dan Dikmas yang terdampak bencana, BP-PAUD dan Dikmas Papua membentuk Tim Pendataan PAUD-Dikmas Terdampak Bencana 2019. Tim tersebut terdiri dari pegawai yang sudah mengikuti pelatihan tanggap bencana, pamong belajar dan staf seksi. Kegiatan pengumpulan data ini akan dilaksanakan dari 20 hingga 24 Maret 2019.
Pada hari pertama bertugas, tim ini telah menyisir hingga Doyo Baru, Distrik Waibu. Tim yang beranggotakan tujuh orang tersebut, berhasil mengidentifikasi 13 Satuan PAUD terdampak dengan rincian: rusak berat, 2 PAUD; rusak sedang, 2 PAUD; rusak ringan, 3 PAUD; dan teridentifikasi sebagai tidak terdampak, 6 PAUD. Pengambilan data ini dilaksanakan dengan observasi dan wawancara kepada pengelola.
Satuan yang mengalami rusak berat adalah TK Bintang IT yang berlamat di Jl. Kemiri dan TK YPK Marthen Luther di Jl. Ifar Gunung. Sedangkan yang teridentifikasi sebagai rusak sedang adalah PAUD Penusa di Jl. Sentani, Hawai dan PAUD Papua maju di Perumahan Polres Doyo Baru.
Untuk yang rusak ringan adalah satuan PAUD yang terkena dampak namun tidak memberikan kerusakan fisik. Ketiga PAUD yang teridentifikasi sebagai rusak ringan adalah 1) TK Advent, Doyo Baru, 2) PAUD Al-Ikhlas, Doyo Baru, dan 3) PAUD Smart, BTN Polres.
Lima PAUD lainnya teridentifikasi tidak rusak, yaitu: 1) TK Nina, Puspenka; 2) TK Kartika, Koramil Hawai; 3) PAUD Al-Munawaroh, Jl. Tabita; 4) TK Tunas Kartika, Batalion 751; 5) Tk Angkasa, AURI; dan 6) PAUD GIDI Anugerah, Jl. Sosial.
“Hari ini kami belum bisa mengidentifikasi di daerah Bambar, Depapre dan Revenirara karena akses ke wilayah tersebut terputus” ujar Rustam Efendi, salah satu anggota tim pendataan. Dirinya menyampaikan bahwa wilayah-wilayah lain tetap akan disisir apabila akses telah terbuka. *
(RE)