Jayapura, 01/02 – Jumat pagi, BP-PAUD dan Dikmas Papua mendapatkan kunjungan dari PAUD Dandelion. Kunjungan salah satu PAUD dari Kota Jayapura tersebut adalah untuk melaksanakan outbond di PAUD Amanda Papua Indonesi (Papindo), Labsite PAUD yang dimiliki oleh BP-PAUD dan Dikmas Papua. Kunjungan tersebut diikuti oleh 13 anak ditambah Kepala dan dewan guru serta didampingi oleh para orang tua siswa.
PAUD Dandelion, bukanlah PAUD pertama yang menggunakan ragam wahana outbond tersebut. “PAUD ini adalah PAUD ketiga yang menggunakan wahana ini secara mandiri” ujar Margaretha Gasperz, Kepala PAUD Amanda Papindo. Menurutnya, sebelumnya telah banyak yang menggunakannya. “Saat launching, terdapat beberapa PAUD dari Kota dan Kabupaten Jayapura. Dan ini merupakan PAUD ketiga yang menghubungi kami secara mandiri” lanjutnya.
Lebih jauh, Margaretha menuturkan bahwa untuk menggunakan arena outbond tersebut, tidak lah sulit. “Cukup menghubungi kami via telpon atau menyurat dan nanti kami akan mengatur jadwalnya bersama para instruktur” ujarnya. Dirinya menekankan bahwa tidak ada biaya yang dikenakan kepada sekolah yang ingin memanfaatkan. “Untuk biaya, kami ada promo hingga Maret ini, yaitu Rp10.000,- setiap anak” ujarnya.
Arena yang telah diresmikan oleh Kepala BP-PAUD dan Dikmas Papua, Drs. Hadiyana, MM, pada Oktober 2018 tersebut , terdiri dari Kolam renang, Flying Fox, jembatan tali dua dan jembatan tali tiga. “tujuan dari outbond ini adalah untuk melatih ketangkasan, keberanian, motorik, bahkan kerjasama sosial emosional anak” kata Margaretha.
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan anak, pihaknya telah menyediakan tenaga instruktur. “untuk instruktur, kami dari guru, teman-teman Pamong Belajar dan Pegawai balai telah dilatih oleh instruktur outbond yang kompeten dari Rindam Cenderawasih” ujarnya.
Sementara itu, Ester Rumbekwan, Kepala PAUD Dandelion Advent Abepura menuturkan alasan pihaknya memilih arena outbond tersebut. “Kami memilih outbond di BP-PAUD dan Dikmas Papua ini, karena lokasinya dekat, fasilitas lengkap dan ada instrukturnya” ujarnya. Hal ini, menurutnya sangat membantu pihaknya sehingga dapat tenang ketika anak didiknya melaksanakan aktivitas di otbond tersebut. Selain itu, dirinya juga merasa terbantu, karena prosedur pemanfaatan arena tersebut sangat mudah. “Kami cukup menyurat, disetujui dan kami langsung datang” pungkasnya.
Arena outbond ini terbuka untuk seluruh PAUD. Tidak terbatas pada Kota atau Kabupaten Jayapura saja. Tetapi terbuka untuk seluruh PAUD di tanah Papua secara khusus dan Indonesia secara umum. Semoga keberadaan arena ini dapat menjadi salah satu wadah untuk mempercepat pencapaian perkembangan fisik, motorik, ketangkasan dan keberanian serta kemampuan sosial anak melalui kegiatan kerjasama.
(Tham)