EFISENSI BIAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK

Agats (26/1) – Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BPPAUD dan Dikmas) Provinsi Papua terus bergerak. Bahkan di awal tahun. Salah satu kegiatannya adalah mendukung pelaksanaan Program Sekolah Penggerak sebagai program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tahap awal pelaksanaan program adalah dengan melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada pemerintah daerah. Salah satu daerah yang menjadi sasaran adalah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Di kabupaten yang dikenal dengan julukan “Kota Seribu Papan” tersebut, tim BPPAUD dan Dikmas Provinsi Papua berhasil bertemu dan mendapatkan komitmen dari pemerintah daerah yang dikuasakan kepada Sekretaris Daerah.

Pernyataan dukungan Pemerintah Kabupaten Asmat terhadap Program Sekolah Penggerak disampaikan Sekda didampingi plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF di ruang kerja Sekda Kab. Asmat

Melalui Sekda, Bartholomeus Bokoropces, S.Sos, M.Ec.Dev, Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat menyatakan siap mendukung Program Sekolah Penggerak. “Pada prinsipnya, kami mendukung program ini” ujarnya. Namun demikian, dirinya menuturkan bahwa kendala transportasi dan komunikasi masih menjadi momok pembangunan di Kabupaten Asmat. “Kami terdiri dari pulau-pulau, yang kalau mau dijangkau harus menggunakan speed boat. Ini tentu berakibat tingginya cost di Asmat” ungkapnya.

Sekda Kab. Asmat, Bartholomeus Bokoropces, S.Sos, M.Ec.Dev ketika berdiskusi bersama Tim Sosialisasi PSP BPPAUD dan Dikmas Provinsi Papua

Oleh karena itu, dirinya menyambut baik program yang dibawa oleh UPT Kemendikbud Ristek tersebut. Menurutnya, kegiatan ini akan mampu membantu daerah dalam meningkatkan kualitas pendidik melalui pelatihan-pelatihan, dimana pelatihnya siap datang kedaerah sehingga mengurangi cost jika pendidik yang dikirim ke luar Asmat. “Dengan sinergisitas melalui program ini, semoga kita bisa lebih menjangkau masyarakat secara lebih efektif dan efisien” pungkasnya.

MANEJEMEN PAUD-DIKMAS DI “KOTA LUMPUR”

Asmat, meski memiliki geografi yang cukup sulit dijangkau serta dukungan internet yang cukup sulit, namun harus diakui memiliki data PAUD dan Dikmas yang cukup baik.

Dari total 220 satuan PAUD dan Dikmas yang terdaftar di Dapodik, 48% satuan sudah tersinkron pada Desember 2021. Jumlah ini tergolong tinggi untuk daerah dengan tingkat kesulitan seperti Asmat.

Usu punya usut, ternyata Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, dalam hal ini Bidang Pembinaan PAUD dan PNF memiliki cara yang tidak biasa dalam memanajemen satuan PAUD dan Dikmas.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Kabupaten Asmat, Bonaventura Silu, S.Sos

Dituturkan oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Kabupaten Asmat, Bonaventura Silu, S.Sos bahwa ada terobosan “nekat” yang pihaknya lakukan. “Kondisi jaringan di kabupaten ini cukup sulit. Apalagi di distrik-distrik” ujarnya. “Karena itu kami berinisiatif mengumpulkan para operator satuan di satu tempat yang didukung jaringan cukup memadai” lanjutnya.

“Upaya ini, selain mendekatkan operator dengan jaringan, juga agar mudah dikontrol” akunya. Dirinya mengakui merasa khawatir bahwa para operator akan lamban memutakhirkan data apabila tidak dikawal terus. “Padahal data adalah yang paling utama dalam melakukan apapun” ungkapnya.

Hal ini diamini oleh Andre, salah seorang operator satuan PAUD di Kabupaten Asmat. Dirinya mengakui, dengan mekanisme ini, mereka menjadi terdorong untuk terus melakukan update data dan tidak ketinggalan informasi. “Kami ditempatkan di SKB. Setiap hari kami harus selalu melakukan update data di Dapodik dan itu dikawal terus oleh dinas” ungkapnya.

Menurut Bonaventura, manajemen yang dilakukan pihaknya ini telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya adalah BAN PAUD dan PNF Provinsi Papua. “Saya pernah diundang oleh BAN untuk mempresentasikan model manajemen ini sebagai best practice yang diharapkan dapat ditiru, dimodifikasi dan dikembangkan oleh Dinas atau bidang lain di Provinsi Papua” ungkapnya.

“Kami masih muda dan masih banyak belajar” ujarnya. Karena itu, pihaknya berharap, melalui Program Sekolah Penggerak Kemendikbud Ristek ini nantinya akan mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran maupun penyelenggaraan PAUD dan Dikmas khususnya di Kabupaten Asmat.*

Foto bersama Tim Sosialisasi PSP BPPAUD dan Dikmas Provinsi Papua bersama Sekda Kabupaten Yahukimo, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF serta beberapa staf Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat usai pengambilan video pernyataan komitmen dan penandatangan nota kesepakatan pelaksanaan PSP di kabupaten Asmat

(Tam)


     
  

Leave a Reply