OLEH
L.M.ARIFIN,S.Pd.,M.A.*
A. Mengapa Harus dikuatkan ?
Masa Pandemi COVID-19 pertama kali ditemukan kasusnya di Indonesia pada Februari tahun 2020, sejak saat itu seluruh aktifitas hidup manusia mengalami perubahan yang drastis. Keadaan itu kemudian seiring waktu merubah tatanan hidup manusia dari segala urusan. Tak terkecuali Pendidikan terutama proses kegiatan belajar mengalami perubahan dan lompatan belajar yang cepat. Dari pola belajar tatap muka menjadi belajar daring, keadaan ini menjadikan orang tua suka tidak suka harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi supaya dapat mendampingi anak belajar dengan baik di rumah, persoalannya tidak semua orang tua siap menghdapai perubahan yang cepat.
Hal seperti ini dapat dimaklumi disamping orang tua ( ayah dan Ibu ) merupakan pekerjaan yang tak pernah dipelajari secara langsung akademik. Di antara sekian banyak profesi yang ada dan menjadi pekerjaan utama manusia memerlukan kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakannya. Tak jarang dalam kehidupan nyata kita melihat dan menjumpai profesi seperti, Guru, Dokter, Pilot, pramugari, Isinyur,pengusaha, reporter TV, Masinis, montir, nakhoda dan masih banyak lagi profesi . Kesemua profesi itu melalui sekolah atau disiapkan secara baik oleh orang tua bagi putra putrinya. Untuk
menjadi seorang professional maka, seseorang perlu menempuh pendidikan yang cukup lama dan berjenjang mualai dari TK-Perguruan Tinggi, dengan kesungguhan hati dan keseriusan dalam mengikuti pendidikan. Semua Proses untuk mencapai tingkat itu diperlukan dukungan orang tua.
Masalahnya yakni profesi menjadi “orang tua” adalah profesi yang paling tidak tersiapkan, secara umum sudah menjadi masalah karena tak pernah disiapkan apalagi dalam mendampingi anak belajar di masa pandemi. Beberapa pakar menyebutkan, diantara para pakar itu adalah Anies Baswedan, yang juga mantan Mendikbud dan Kini Gubernur DKI Jakarta, dalam beberapa kesempatan beliau mengungkapkan bahwa, “profesi orang tua adalah profesi yang paling tidak tersiapkan secara akademik” Menjadi Orang Tua adalah orang-orang hebat padahal mereka tak pernah disiapkan untuk menjadi profesi yang profesional, semua pengetahuan keorang tuaan diperoleh ayah dan ibu secara otodidak atau belajar mandiri. Disinilah letaknya penting untuk menghadirkan kelas orang tua sebagai sekolah bagi orang tua. Pada kegiatan Kelas orang tua semua dapat berbagi dan saling memberikan support dalam hal pendidikan anak, Gizi dan kesehatan , stimulasi dan menguatkan bahasa pada anak serta berbagai ketramp[ilan yang bermanfaat bagi keberlangsungan hidup dan kehidupan bagi putra putrinya.
B. Berperan sebagai Pendidik Pertama dan Utama
Ayah dan Ibu secara kodrati merupakan pendidik pertama dan utama, predikat ini melekat pada orang tua secara fungsional. Dalam suatu keluarga orang tua diartikan sebagai pendidik pertama dan utama, disebut pendidik pertama karena orang tualah yang pertama
kali bersentuhan dan bercakap-cakap dengan anak saat anak masih dalam kandungan sampai lahir, sehingga disadari atau tidak telah terjadi proses komunikasi yang edukatif. Pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, kegiatan ini berlangsung hingga anak itu mencapai usia dewasa. Disebut sebagai pendidik utama, karena dari sekian banyak guru, orangtualah yang sering mengajarkan anak tentang berbagai hal mengenai kehidupan, mengenalkan agama, tatakrama, nilai moral, adat dan istiadat orang tua serta ketrampilan sosial lainnya dalam konteks mengajarkan sesuatu pada anak orang perlu meningkatkan kemampuan dirinya.
Kemampuan orang tua untuk dapat mendampingi anak-anak belajar di rumah di masa Pandemi dibutuhkan oleh anak, disisi lain orang tua terbatas kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas mulia yang melekat dengan predikat sebagai orang tua hebat. Semua orang tua pada dasarnya adalah orang-orang hebat yang mampu mendidik dan mendampingi anak-anaknya mencapai cita. Untuk dapat meningkatkan kemampuan itu orang tua dapat berbagi dan mengikuti kegiatan kelas orang tua ( parenting class ) yang materinya dapat dipilih sesuai kebutuahan orang dengan menghadirkan narasumber kompeten dibidangnya.
C. Ayah dan Ibu belajar melalui kegiatan Parenting Class
Banyak tanta ngan dalam mendidik terlebih pada zaman teknologi informasi seperti saat ini. Masa pandemi juga memberikan Banyak hal dan kebaruan sehingga dapat menjadi alasan orang tua menjadikan kelas orang tua sebagai “Sekolah” untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan keorang tuaan yang belum pernah diperolehnya. Dalam perjalanan menjadi orang tua Manusia hanya
mendapatkan pelajaran saat akan nikah melalui khotbah nikah bagi umat muslim dengan durasi waktu tak lebih dari 30 menit, dan pemberkatan nikah di gereja bagi ummat kristiani. Tentu Bekal menjadi orang tua sangat terbatas karenanya kelas orang tua dapat dikatakan sebagai “sekolah bagi orang tua” untuk saling berbagi pengetahuan dan ketrampilan serta mendapatkan banyak informasi mengenai pengasuhan anak dieara pandemic dan transformasi saat ini. Ayah dan Ibu sebagai orang tua diharapkan memiliki kemauan untuk mengikuti kelas orang tua agar dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mendampingi anak dengan sesame orang tua , menambah pengetahuan keterampilan untuk mendampingi anak dalam belajar. Ketrampilan dan pengalaman baru itu kemudian menjadi bekal orang tua dalam menyiapkan dan mengasuh anak, memahami tumbuh kembang anak, melakukan stimulasi yang baik dan tepat sesuai dengan usia anak, berbagai kegiatan yang termasuk dalam rumpun kegiatan parenting class saat ini diantaranya ;
- Pertemuan orang tua untuk membahas masalah kesulitan belajar pada anak dimasa Pandemi
- Pertemuan orang tua yang membahas Pemenuhan gizi seimbang pada anak
- Pertemuan orang tua yang membahas Pendidikan kecakapan social bagi anak untuk mengimbangi kurangnya volume interaksi social anak selama masa Pandemi Covid-19.
- Pertemuan orang tua yang membahas Pendidikan tanggap bencana bagi anak untuk memberikan ketermpilan bagi orang tua hidup secara wajar di masa pandemi Covid-19.
- Pertemuan orang tua untuk mebahas Pendidikan dan penumbuhan karakter positif dan menetap bagi anak.
- Petemuan orang tua untuk membahas pola pendampingan belajar anak di rumah pada masa Pandemi Covid-19.
- Pertemuan orang tua membahas pencegahan penyalahgunaan Nerkoba pada anak
- Kelas orang tua yang membahas Dampak era digital yang bias menimbulkan narkotika lewat mata pada anak (Narkolema)
- Kelas orang tua yang mendiskusikan bahaya LGBT dan faham radikal
- Pertemuan orang tua yang membahas dan mendiskusikan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan pada anak
- Pertemuan orang tua yang menggagas perlunya lingkungan ramah anak agar menunjang tumbuh kembang anak yang optimal
- Pertemuan orang tua dalam kelas orang tua yang mendikusikan hal lain yang terkait dengan eningkatan prestasi akademik dan non akademik pada anak.
D. Menjadi orang tua hebat
Kelas Orang tua atau Parenting Class pada akhirnya diharapkan mampu menjadi solusi keterbatsan pengetahuan orang tua akan mendampingi proses belajar anak di rumah terutama di masa pandemi Covid-19, bertujuan untuk menjadikan orang tua hebat. Orang tua terdahulu yang menjadikan generasi saat ini adalah orang orang tua
hebat, meski dilalui dengan berbagai cara dan bahkan diluar kelaziman pada zaman itu. Alhasil semua usaha orang tua itu adalah untuk menjadikan anaknya sebagai orang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni.
Ciri orang tua hebat adalah orang tua yang mapu mendampingi anaknya menggapai cita-cita, walau tidak semua orang tua dapat menjadi orang tua hebat, dimasa lalu untuk menjadikan anaknya berhasil orang tua tak jarang melakukan “kekersan” yang menurut orang tua itu adalah tanda kasih sayang, seperti menghukum anak dengan memukul betis anak atau biasa dilakukan guru dengan menghukum anak dengan cara di pukul telapak tangan menggunakan rotan, sehingga kala itu dikenal dengan sebutan di ujung rotan ada emas, dimaksudkan agar hukuman itu dipahami anak sebagai bentuk kasih sayang guru padanya, jaman itu mengharuskan seorang guru untuk berbuat seperti itu sebagai bentuk mendisplinkan siswa begitu pula dengan orang tua yang sering menghukum anak dengan cara memukul tangan anak menggunakan ekor ikan pari, intinya kala lalu memberikan pelajaran pada anak walau dengan kekerasan dianggap sebagai hal yang wajar, ini disebabkan masih terbatasnya informasi yang diterima oleh orang tua terkait bagiamana mendidik anak dengan baik dan benar. Pada tahapan tertentu orang tua menyaksikan buah hati hasil dari desain pendidikan keluarga yang dilakukan, disitulah letak seseorang menjadi orang tua hebat, orang tua walau penuh dengan keterbatasan akan tetapi mampu mendidik anaknya mencapai harapan dan impian.
Bila dimasa lalau pola didik dilakukan oleh orang tua hebat dengan ciri seperti itu maka diera milenial banyak tantangan untuk menjadi orang
tua hebat, diantaranya adalah orang tua berlomba dengan waktu dan kemajuan teknologi informasi dalam mendidik anak, orang tua hebat diera milenial dintandai dengan dimilikinya ketrampilan menundukan hati anak ditengah derasnya arus informasi dari social media yang berpengaruh pada anak, sehingga pola lama yang digunakan dalam mendidik tidak lagi relefan dengan keadaan kekinian bila dahulu orang tua mengatakan diujung rotan ada emas, maka zaman kini dapat dikatakan di ujung kasih sayang dan kata-kata lemah lembut terdapat tumpukan berlian, artinya orang hebat saat ini mendidik dengan kasih sayang dan humanis, disinilah pentingnya kelas orang tua, bagi orang tua di masa kini dimana orang tua menjadikan kelas orang tua sebagai sekolah agar dapat memampukan dirinya berperan aktif mendampingi anak belajar, disamping menguatkan dirinya menjadi orang tua hebat di masa Pandemi dan mampu mengawal generasi era milenial, semoga.
- WIDYAPRADA AHLI MUDA, pada
BP PAUD DAN DIKMAS PAPUA, UPT KEMDIKBUD