Oleh
L.M. Arifin, S.Pd.,M.A.*
A. Pendahuluan
Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak akan sangat bergantung pada kecakapan pengasuhan yang dimilikinya. Anak-anak masa kini lebih menyukai menonton televisi dan bermain Game, orang tua seolah dihadapkan situasi dilema yang besar ditengah pesatnya kemajuan teknologi, seperti menjamurnya telpon pintar, mereka semakin jauh dari kegiatan gemar membaca dan kegiatan lain yang mendatangkan manfaat positif. Data ranking “World’s Most Literate flations” yang dipublikasikan oleh Central Connecticut State University periode 2016, Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah , hanya lebih tinggi dari Bostwana. Fakta tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat membaca dan menulis yang masih rendah . Keadaan ini tak dinginkan dan tentu menyedihkan, mengingat literasi memiliki efek besar terhadap masa kemajuan suatu bangsa dimasa depan.
Pemerintah pada tahun 2018 telah mencanangkan Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku ( GERNAS BAKU) pada anak gerakan ini menandai dimulainya kebiasaan membacakan buku untuk Anak, dan pada tahun 2019 dilaksankan lanjutan Gerakan Nasional ini secara serentak di seluruh Indonesia. Gerakan ini bukan tanpa alasan karena bagi anak membaca merupakan kegiatan penguatan dan penguasaan kosa kata agar anak dapat mengelaborasi bahasa yang didengarnya menjadi suatu bentuk sikap dan gerakan yang disadari. Hal ini dapat diartikan anak memiliki kemampuan literasi yang baik di usia awal, sekaligus mengalihkan perhatian anak dari bermain game di gawai yang cenderung lebih lama . Tidak mudah dan butuh cara yang arif bagi orang tua, membacakan buku bagi anak merupakan satu diantara beberapa cara bijak orang tua mengalihkan perhatian anak dari kecanduan gawai. Membaca dapat diibaratkan membuka jendela dunia, karena dengan membaca akan memperluas wawasan. Membaca juga dapat meningkatkan daya pikir dan kemampuan seseorang dalam menemukan hal-hal baru yang berguna bagi kehidupan. Memperkenalkan buku pada anak sejak dini, akan membangun kebiasaan yang baik dalam mengembangkan pengetahuan dan membuat anak kaya akan kosa kata yang pada akhirnya anak menjadi pandai dalam menulis dan membaca dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
B. Jadikan Literasi kebutuhan sejak dini
Literasi melalui proses membaca dan Menulis telah menjadi kebutuhan dasar, sehingga upaya untuk meningkatkan minat baca kini menjadi suatu keharusan mendesak. Beberapa ahli mengutarakan terkait pentingnya literasi , diantaranya Mr. Finochiaro (1973) Membaca merupakan sebuah proses untuk dapat megenal kata-kata dan memadukan menjadi arti kata dan menjadi kalimat dan struktur membaca, Membaca untuk anak usia dini adalah kegiatan menceritakan gambar dan mengucapkan huruf yang dilakukan orang dewasa bersama anak. Hal ini dilakukan orang dewasa agar anak dapat ; Menambah kosakata baru, Meningkatkan rasa ingin tahu, Mengembangkan daya imajinasi anak, dan Meningkatkan kemampuan mengungkapkan ide. Pada konteks ini orang tua dapat melakukan kegiatan membacakan buku bagi putra putrinya, dengan peran orang tua seperti ini akan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak pada waktu yang akan datang, untuk mendukung kemampuan membaca anak di awal usia ( Usia Dini ) maka, orang tua dapat melakukan beberapa hal antara lain :
- Memahami tahap perkembangan membaca pada anak
- Memahami cara belajar anak
- Memperkenalkan berbagai media
Dengan memahami tahab perkembangan anak, orang tua dapat melakukan stimulasi melalui kegiatan membaca bersama anak.
Membaca menjadi diperkenalkan sejak dini karena pada masa ini merupakan masa yangh disebut sebagai Usia Emas ( Golden Age ), yaitu masa emas anak yang merupakan masa penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan (fisik) dan perkembangan kemampuan kognitif, karena pada masa Golden age, masa pembentukan system saraf secara mendasar, karenanya stimulasi membaca dapat dilakukan sejak dini agar menjadi kebutuhan pada anak. Dimasa golden age anak usia dini dapat dibacakan buku sekaligus dapat memahami tahapan perkembangan. Kemampuan anak dikenali pada perkembangan anak dengan cara ; Kenali potensi anak usia dini, Kenali anak melalui kepribadiannya, Berikan stimulasi yang tepat, Ajarkan anak berkreasi, Arahkan anak sesuai minat dan bakat yang digemari, Libatkan anak dalam kegiatan minaat dan bakatnya, Berikan perhatian pada anak, Berikan dukungan pada anak, Berikan pujian pada anak, Ciptakan suasana tenang dilingkungan anak dengan mendorong anak untuk terus belajar .sesuai tahapan perkembangan. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus dan runtun akan menjadikan minat baca anak menetap hingga remaja dan bahkan setelah dewasa. C. Meningkatkan budaya baca
Merujuk hasil studi sebagaimana telah diurai diawal yakni Sebuah studi yang dilakukan Central Connecticut State University pada tahun 2016 mengenai ‘Mos tLiterate Nations in The World” menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-60 dari total 61 negara, kata lain minat baca masyarakat Indonesia sebesar 0,01 persen atau satu berbanding sepuluh ribu. Mejadi Ironi karena pengguna internet di Indonesia mencapai separuh dari total populasi penduduk atau sekira 132,7 juta. Data statista.com pada Januari 2018, melansir ada 44 persen populasi masyarakat Indonesia mengambil foto dan video menggunakan ponsel (miris), Penyebab ; menurut Colin McElwee, Co-Founder World reader, salah satunya dipengaruhi oleh sulitnya akses terhadap buku. Berikutnya Gempuran inovasi di bidang teknologi membuat masyarakat terutama generasi muda milenial lebih senang menatap layar gawai dibandingkan membaca buku.
Kebiasaan tersebut bukan tidak mungkin akan melanda anak usia dini karena itu Membacakan buku untuk anak dibutuhkan untuk melakukan upaya mendorong partisipasi orang tua menumbuhkan minat baca ( literasi ). Kegiatan Membacakan buku idealnya menjadi gerakan total bagi orang tua agar dapat membacakan buku pada anaknya setiap hari dan seiap ada kesempatan. Membacakan buku pada anak diyakini dapat meningkatkan motifasi keingin tahuan dan kecintaan anak pada bahan bacaan, serta diharapkan dapat mengatasi rasa bosan yang melanda anak untuk membaca buku apalagi disaat Pandemi dan Belajar Dalam Jaringan ( Daring ). Langkah – langkah pembudayaan literasi oleh orang tua dengan membacakan buku dapat didukung dengan melakukan hal baik setiap hari di rumah. Kegiatan yang dapat dilakukan orang tua diantaranya ; memilih buku yang tepat untuk dibacakan pada anak, Orang tua mempelajari buku bacaan yang akan dibacakan kepada anak, Orang tua memilih waktu yang tepat untuk membacakan buku pada anak, Orang tua memilih tempat membaca yang nyaman, Orang tua membangun suasana yang menyenangkan sehingga anak fokus pada kegiatan membaca, Orang tua membacakan buku dengan tinggi rendah suara, raut muka, dan gerak tubuh yang sesuai isi buku. Orang tua membacakan buku secara perlahan agar anak dapat menikmati gambar pada setiap halaman. Orang tua menjelaskan kosakata yang sulit kepada anak. Orang tua mengajak anak berdiskusi tentang isi buku setelah dibacakan. Orang tua melakukan pengulangan membacakan buku secara terus menerus.
D. Penutup
Membacakan Buku untuk anak terutama bagi Anak Usia Dini dapat memberikan cakrawala baru bagi anak tanpa harus memaksa anak untuk memaca tulis hitung diusia emas, Penguatan Literasi anak dapat mendukung kemampuan literasi Generasi Masa Depan. Kegiatan Membacakan Buku untuk anak dapat mewujudkan generasi yang gemar Membaca, dan meningkatkan budaya literasi bagi anak dan masyarakat, Membacakan Buku unruk anak Menstimulus kecerdasan anak menyongsong masa depan sebagai generasi pemilik masa depan. Melalui kegiatan membacakan buku akan memberikan harapan makin meningkatnya minat baca yang membudaya ,menjadikan membaca sebagai kebiasaan baik bahkan sebagai kebutuhan yang akan menjadikan generasi emas Indonesia 2045.* Arif Ode( L.M.Arifin)
*Widyaprada Ahli Muda
Pada BP PAUD dan Dikmas Papua