lepas-sambut-09-02-2018Jayapura (9/2) – Hari itu, suasana di BP-PAUD dan Dikmas Papua tengah “bergejolak“. Pasalnya, pada hari itu, balai di ujung timur Indonesia ini tengah melaksanakan Lepas Sambut. jadi, hari itu suasana hati tengah sedih sekaligus gembira. Ada dua hal yang dilepas dan disambut pada kesempatan tersebut. Pertama adalah melepas tahun 2017 dan menyambut tahun 2018. Kedua melepas pegawai yang purnatugas dan pejabat yang pindah tugas serta menyambut pejabat baru.

Drs. Burhanuddin, M.Si adalah pegawai yang purnatugas. Setelah 32 tahun mengabdi, lelaki kelahiran 1959 tersebut harus “gantung sepatu”. Sementara itu, Budi Setiono, SH, MH merupakan pegawai yang harus meninggalkan BP-PAUD dan Dikmas Papua, karena dipercaya menjabat pada institusi lain, Balai Bahasa Jawa Timur. Adalah Drs. Epi Ganapi, MPA, yang dipercaya untuk menggantikan posisi Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan BP-PAUD dan Dikmas Papua.

Kegiatan lepas sambut ini sendiri diawali dengan sambutan dari Kepala BP-PAUD dan Dikmas Papua, Drs. Hadiyana, MM. “Ada pertemuan, tentu ada perpisahan” demikian diungkap Hadiyana mengawali sambutannya. Mantan Kepala Seksi Informasi tahun 2013 s.d 2016 tersebut menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada para pegawai tersebut. Menurutnya, sepanjang kebersamaan, tentu ada gesekan dan kesalahfahaman. “Itu wajar, kesemuanya adalah untuk kebaikan kantor ini” ungkapnya. Kesempatan ini juga digunakan untuk memperkenalkan profil “pendatang baru” di BP-PAUD dan Dikmas Papua tersebut. Hadi menyampaikan bahwa Epi Ganapi sebelumnya adalah Kepala Seksi Pengembangan Sistem Informasi (PSI) di LPMP Provinisi Papua selama 3 periode. “Jadi, Pak Epi adalah orang lama di bagian informasi” ungkapnya.

Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat BP-PAUD dan Dikmas Papua ini dihadiri oleh seluruh pegawai dan staf, lengkap dengan keluarganya masing-masing. Kesempatan ini juga diisi dengan pembacaan puisi sebagai kenang-kenangan kepada Burhan. Dalam puisi yang dideklamasikan oleh Jusniati tersebut, dikatakan bahwa purnatugas merupakan “hari kemerdekaan” bagi pegawai. Dalam puisi berjudul “Kebebasan Tanpa Aktivitas tersebut, disebutkan bahwa purnabakti adalah kemerdekaan tanpa aktivitas. “Hari-hari terbebas tanpa aktivitas. Inilah kemerdekaan tanpa apel pagi, tanpa seragam dan tanpa atribut di pundak” .

“Selamat menjalani “hari-hari tanpa aktivitas” Bapak Burhan. Selamat menjalankan tugas di tempat baru Bapak Budi Setiono dan selamat datang Bapak Epi Ganapi”


     
  

Leave a Reply