Jayapura (22/1) – Cakrawala berawan di langit Kotaraja, Kota Jayapura memayungi aktivitas Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) di Tanah Papua ini. Kala itu, UPT dibawah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) tersebut melaksanakan konsolidasi internal.
Dengan tujuan menyamakan persepsi, mengevaluasi kinerja sepekan berlalu, sekaligus mempersiapkan agenda pada pekan berjalan, Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua mengumpulkan seluruh pegawai. Dipimpin langsung Sang Nakhoda, Kepala BGP Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd., kegiatan ini berlangsung di ruang Widyaprada.
Dihadapan 30 pegawai ASN dan PPNPN, Fatkurohmah menuturkan bahwa akan menjadikan agenda ini sebagai rutinitas.
“Kegiatan ini penting untuk kita laksanakan, minimal dua Minggu sekali atau seminggu sekali apabila ada hal-hal yang penting” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan bangun sinergisitas seperti ini harus dilaksanakan sebagai wadah evaluasi kinerja sekaligus persiapan pelaksanaan kegiatan.
“Ini juga perlu kita lakukan untuk menyampaikan atau update informasi kepada kita semua” lanjutnya.
Dalam kegiatan bertajuk Sinergi: Senin Berbagi Informasi BGP Papua ini, Fatkurohmah mengingatkan berbagai target program yang telah diberikan. Diantaranya target pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak dan Kemitraan.
“Kita sudah membentuk tiga tim kerja, yaitu PGP, PSP dan Kemitraan. Ini sudah sesuai” ujar perempuan berkerudung tersebut.
Lebih jauh, perempuan yang akrab disapa Ibu Fat tersebut menjelaskan bahwa, terdapat tugas baru yang dibebankan kepada Balai yang beralamat di Jl. Guru Kotaraja, Kota Jayapura ini. Yaitu program Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB).
“Program ini memerlukan peran kemitraan yang besar” paparnya.
Kegiatan yang sudah nyata untuk PKB ini adalah pelatihan Bahasa Inggris bagi Guru SD. Disampaikannya, target sasaran kegiatan ini adalah 52 orang yang diharapkan akan mampu mengimbaskan kepada pada 3500 guru lain setiap daerah. Selain itu, nantinya juga akan ada program peningkatan kompetensi guru PJOK.
“Proses untuk guru PJOK ini nantinya sama dengan mekanisme guru penggerak, yaitu ada sinkronus, a-sinkronus dan tatap muka” tambahnya.
PKB ini sendiri, akan berfokus pada empat kompetensi. Yaitu kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan profesional. Keempat kompetensi ini akan dijabarkan menjadi 40 indikator.
Sementara untuk program lain, pada tahun 2024 ini BGP Papua masih akan melaksanakan program pendidikan guru penggerak maupun sekolah penggerak.
Untuk program guru penggerak, terdiri dari PGP Reguler, Daerah Khusus (Dasus) dan Daerah Intensif.
“Untuk reguler kita lanjutkan Angkatan 8, Dasus angkatan 9 dan intensif angkatan 10” paparnya.
Dalam pelaksanaan program ini, Ibu Fat mengingatkan perlunya melakukan sosialisasi, terutama untuk Dasus maupun Intensif. Sosialisasi ini bisa berbentuk Daring atau luring.
“Kita berharap, dengan sosialisasi yang baik, nantinya yang daftar banyak dan menjaring guru-guru berkompeten juga lebih banyak” ujar Kepala yang pernah menjadi Widyaiswara tersebut.
Lebih jauh, Fatkurohmah mengajak semua pegawai dapat berpartisipasi aktif mendukung pelaksanaan program Kemendikbudristek melalui BGP Papua. Dirinya menekankan, agar pegawai BGP Papua dapat memainkan perannya, memberi masukan untuk perbaikan kualitas penyelenggaraan maupun keluaran program.
“Misalnya, kita bisa sampaikan temuan hasil monev kita kepada fasilitator maupun pengajar praktik, apa-apa yang menjadi kekurangan di lapangan, sehingga dapat menjadi penekanan untuk lebih ditingkatkan” katanya.
Secara umum, dirinya mengapresiasi kinerja pegawai pada tahun sebelumnya. Dia berharap kinerja tersebut dapat ditingkatkan dalam pelaksanaan program di tahun 2024 ini.*
(Tam)