Suasana pelaksanaan lokakarya yang diikuti 11 peserta

BGP Papua, Asmat (27/3) – Balai Guru Penggerak Provinsi Papua, terus mengupayakan hadirnya wadah pendukung dalam mewujudkan transformasi satuan pendidikan. Salah satunya adalah mewujudkan hadirnya komunitas belajar yang mengusung empat pilar, yaitu (1) visi, (2) misi, (3) value, dan (4) goal.

Inilah yang menjadi dasar, UPT Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dibawah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan di Wilayah Papua ini melaksanakan Lokakarya Komunitas Belajar bagi Sekolah Penggerak Angkatan III di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan.

Lokakarya bertajuk “Angkatan III Lokakarya Kurikulum KS, Guru dan PS Wilayah Papua, Lokakarya Komunitas Belajar” ini dilaksanakan di Aula SMP YPPK Yohanes Pemandi.

Dihadiri oleh 9 orang dari 3 Sekolah Penggerak dan 2 orang pengawas, kegiatan ini mendapat pantauan langsung dari Kepala Bidang Ketenagaan, Dinas Pendidikan Kab. Asmat, Alexander J. Yamlean, S.Pd

Alexander J. Yamlean, Kepala Bidang Ketenagaan, Dinas Pendidikan Kab. Asmat

Alexander menuturkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Asmat melalui Dinas Pendidikan sangat mendukung pelaksanaan program sekolah penggerak. Hal ini guna mewujudkan transformasi pendidikan yang lebih bermutu. Karena itu, dirinya berjanji akan terus mendorong sekolah-sekolah di Kab. Asmat untuk berperan aktif.

“Tiga sekolah ini akan menjadi Pioneer transformasi layanan pendidikan bermutu di Kab. Asmat” ujar Alex.

Lebih jauh, Alex juga mengakui bahwa keberadaan komunitas belajar sangat penting. Hal ini diungkapnya setelah sehari penuh pelaksanaan kegiatan, dirinya “mencuri ilmu” dari luar ruangan.

Alex berpendapat “komunitas belajar, sangat penting sebagai wadah yang menyenangkan, menginspirasi dan berbagi bagi para guru” ungkapnya.

Dengan memaksimalkan empat pilar, kombel diyakini akan mampu menjadi salah satu sumber belajar.
Tiga sekolah yang mengikuti loka ini adalah: TK Negeri Suator, SMPN 2 Agats dan SMAS Yan Smit.

Proses pembelajaran dan diskusi yang didampingi Fasilitator Sekolah Penggerak

Dengan didampingi fasilitator dari Universitas Musamus Merauke, para peserta merencanakan kegiatan Kombel di masing-masing sekolah. Hasil rumusan tersebut dipresentasikan bergiliran dan didiskusikan bersama seluruh peserta. Dengan metode ini, diharapkan akan dapat menambah dan melengkapi rumusan yang telah ditetapkan, sehingga memperkaya khasanah referensi terkait Kombel di Indonesia.

“Semoga nanti, rumusan Kombel dari Kota Papan ini dapat menjadi inspirasi bagi Kombel di seluruh Tanah Papua, bahkan di Indonesia” harapnya.*

(TAM)


     
  

Leave a Reply