(Palu, 19/10) – Perkembangan kemampuan aksara dan literasi, masih menjadi perhatian utama pemerintah. Hal ini karena diyakini, bahwa dengan kemampuan literasi, akan mampu meningkatkan daya saing masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Longki L. Djanggola melalui sambutan yang dibacakan oleh Asisten I Setda Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Arif Abdul Wakil Latjuba. Sambutan tersebut dibacakan dalam rangka pembukaan Pameran HAI dan Produk Unggulan Satuan PAUD dan Dikmas serta Festival Literasi tahun 2016 di Kota Palu, Sulawesi Tengah (18 – 20 Oktober 2016).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tengah tersebut, terdapat 40 stand yang berpartisipasi, dari seluruh Indonesia. “Stand yang di samping ini, yang menghadap ke sini (panggung utama) adalah stand dari UPT kami. Terdapat delapan stand dari medan hingga Papua. Dan semua hadir”, lapor Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Ditjen PAUD dan Dikmas, Erman Syamsuddin.
Salah satu yang tampak ramai adalah stand dari BP-PAUD dan Dikmas Papua. “Penasaran aja dengan Papua, seperti apa sih” ujar salah satu pengunjung. Pada stand berukuran 5×5 meter tersebut, UPT Ditjen PAUD dan Dikmas yang beralamat di Jayapura ini memamerkan ragam produk. Baik produk hasil pengembangan program dan mutu PAUD dan Dikmas, juga produk unggulan karya satuan pendidikan.
Menurut Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan BP-PAUD dan Dikmas Papua, Drs. Hadiyana, MM, keikutsertaan balai pada kegiatan HAI di Kota Palu ini adalah untuk mensukseskan peringatan HAI tingkat nasional. “Selain itu, kita ingin mensosialisasikan kepada masyarakat Sulawesi Tengah, bahwa di apa dan bagaimana penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas di wilayah kerja BP-PAUD dan Dikmas Papua” ujarnya. Pada tahun ini, balai yang berkantor di Buper Waena tersebut masih mengkoordinasikan wilayah Pulau Papua (Papua dan Papua Barat) dan Kepulauan Maluku (Maluku dan Maluku Utara).
Sementara itu, Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan BP-PAUD dan Dikmas Kalimantan Selatan, Akhmad Romansyah, S.Pd, M.AP mengungkapkan, bahwa pelaksanaan HAI tingkat nasional ini sangat penting guna membangun persepsi dan komitmen penyelenggaraan pendidikan. “Terutama pendidikan nonformal dan informal yang selama ini dipandang sebelah mata” ujarnya. Lebih jauh, pria kelahiran Palas, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan ini menggungkapkan arti pentingnya balai membuka stand. “Dengan membuka stand, kita dapat memperlihatkan produk-produk binaan dari daerah kita” ungkapnya. Menurutnya, dengan membuka stand, secara tidak langsung balai telah berperan untuk mensosialisasikan daerahnya masing-masing.
BP-PAUD dan Dikmas Papua sendiri, menempati stand berdampingan dengan stand PP-PAUD dan Dikmas Jawa Tengah, BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur serta BP-PAUD dan Dikmas NTB. Bersama satuan pendidikan SKB Kota Ambon, balai Papua memamerkan dan membagikan produk hasil pengembangan yaitu model dan bahan ajar tahun 2014 dan 2015, bahan ajar audio-visual tahun 2010, buku saku data dan informasi PAUD dan Dikmas 2016, Buletin 2011 hingga 2016 serta leaflet. Untuk produk satuan pendidikan, Balai yang dulu bernama BP-PAUDNI Regional VI ini, antara lain membawa minyak VCO, sabun VCO dan buah merah, kue kering, dan aneka asesories hasil PKBM di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. Tak ketinggalan adalah batik khas Papua dan Maluku.
(Tam)