Presentasi hasil diskusi kelompok

BGP Papua, Biak (16/3) – BAGJA yang merupakan akronim dari buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi ini adalah salah satu model manajemen perubahan.

BAGJA ini sendiri merupakan terjemahan bebas yang diadaptasi dari model 5D sebagai bagian dari Inkuiri Apresiatif (Define, Discover, Dream, Design, Deliver) yang pertama kali diperkenalkan oleh Cooperrider ke dalam langkah 4D Discover-Dream-Design-Deliver (Cooperrider & Whitney, 2005) yang kemudian dalam praktik-praktik selanjutnya tahapan Discover dipecah menjadi Define dan Discover (Cooperrider et.al, 2008).

Guru penggerak yang merupakan pemimpin transformasi pembelajaran, diharapkan mampu menggerakan pendidikan di lingkungannya. Mampu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak guna menghasilkan program yang berpihak pada murid.

Dalam rangka itulah, maka Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua melaksanakan pendampingan individu maupun kelompok dengan tema “kolaborasi pengelolaan program yang berpihak pada murid”.

Kepala BGP Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd foto bersama PP dan CGP usai pelaksanaan Lokakarya 5 di Kab. Jayapura

Terdapat enam kabupaten/kota sasaran dalam pelaksanaan lokakarya ke-5 ini. Yaitu Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Kab. Biak Numfor, Kab. Sarmi, Kab. Mimika, dan Kab. Nabire, yang dilaksanakan serentak pada 15 dan 16 Maret.

Di Kab. Biak Numfor, kegiatan ini terlaksana pada 16 Maret 2024. Di kabupaten berjuluk “Kota Karang Panas” tersebut, lokakarya 5 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) diikuti oleh 11 orang Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9 Reguler dan didampingi 3 orang pengajar praktik.

Selama 8 jam pelajaran, CGP diajak berdiskusi dan merumuskan kolaborasi program. Tentunya kebutuhan murid dan kemampuan satuan menjadi acuan utama.

“Program yang kami susun merupakan kolaborasi antara bermain musik akustik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi murid” ungkap salah seorang peserta dari kelompok 2.

Dokumentasi pelaksanaan Loka 5 Kab. Biak Numfor

Demikian juga bagi kelompok lain. Alhasil, berbagai kolaborasi program muncul dalam kegiatan ini yang kesemuanya berfokus pada peningkatan literasi, numerasi dan karakter anak.

Seperti kelompok 1 yang mengelaborasi kegiatan baca buku dalam program “Baku Terasih”. Ada juga yang menggabungkan program numerasi dengan seni sehingga akan menghadirkan pembelajaran matematika yang ceria dan asyik.

“Murid-murid saya merasa ketika saya mengajar matematika, seperti tidak belajar matematika” ujar Ira, CGP yang merupakan guru matematika.

Berbagai inovasi yang dirancang dalam kegiatan ini, tentu masih harus disempurnakan sehingga dapat menjadi sebuah praktik baik yang dapat ditiru dan dimodifikasi oleh guru lain sesuai kebutuhan, kemampuan dan karakteristiknya sendiri.

Kegiatan yang berlangsung di SMA YPK I Biak Numfor tersebut berlangsung penuh semangat dan ceria. Tidak terkesan kaku atau formal.

Hal ini mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah SMA YPK I Biak Numfor, Ruth Yawan, S.Pd., M.Pd. Dirinya merasa bersyukur dipercaya sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Hal tersebut menurutnya menjadi kesempatan bagi pihaknya untuk “mencuri ilmu”.

“Kami berharap, kegiatan ini nantinya akan mampu memotivasi guru-guru kami sehingga kedepannya akan banyak guru kami yang mengikuti guru penggerak ini” ungkapnya.

Kepala SMA YPK I Biak Numfor, Ruth D. Yawan, S.Pd., M.Pd. memberikan apresiasi pelaksanaan program guru penggerak

Ruth mengakui, bahwa program guru penggerak telah memberikan dampak positif bagi sekolahnya. Kehadiran guru penggerak telah memberikan nuansa perubahan positif bagi sekolah yang beralamat di jl. Imam Bonjol tersebut. Inilah yang menjadi alasan pihaknya akan terus mendorong guru-guru untuk belajar dan berkompetisi pada program ini.

“Program ini (guru penggerak-red) adalah program yang sangat baik dan kami akan terus mendukungnya karena terbukti membawa perubahan yang lebih baik disekolah” ungkapnya seraya bercerita tentang guru penggerak di sekolah tersebut.

“Ada satu guru penggerak disekolah kami. Dia telah banyak mendorong dan membawa perubahan disekolah ini” pungkasnya.*

Aktivitas pelaksanaan Loka 5 di Kab. Sarmi, Nabire dan Mimika

(TAM)


     
  

Leave a Reply