Jayapura (13/4) – Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Provinsi Papua mendapat kunjungan dari Binmas Noken POLRI, Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.
Kunjungan tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Satgas Binmas, Kombespol. Nanang Purnomo, S.H, M.H itu adalah untuk melakukan koordinasi dan diskusi program pendidikan. Mabes Polri, melalui Satgas Op. Damai Cartenz bermaksud akan melaksanakan kegiatan pendidikan. “Maksud kedatangan kami adalah untuk koordinasi dan diskusi terkait program kepolisian yang salah satunya adalah “Si Ipar”, Polisi Pi Ajar dimana tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan, taraf hidup dan memupuk nasionalisme masyarakat” Ungkap Nanang. Kegiatan diskusi ini dilaksanakan di ruang Video Conferences BP PAUD dan Dikmas Provinsi Papua, Jl. Buper Cendrawasih, Waena, Kota Jayapura.
Lebih Jauh, Kombespol Nanang menuturkan bahwa selama ini sudah ada program kegiatan pendidikan yang dilakukan. Namun, dirinya mengakui perlu untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama di daerah sehingga kegiatannya dapat lebih baik. “Kami melakukan pertemuan seperti ini, mengharapkan dapat masukan-masukan sehingga ketika dilaksanakan, saya datang ke wilayah sasaran, bisa tepat sasaran, tidak ada kendala” lanjutnya.
Dituturkan oleh Nanang, bahwa terdapat lima wilayah sasaran program ini, yaitu; Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Intan Jaya dan Nduga. “Terkait dengan kegiatan Si Ipar yang sudah berjalan di lima wilayah memang sudah ada satgas binmas masing-masing wilayah yang dikoordinir oleh Korwil untuk turun ke daerah-daerah konflik” ujar Wilhelma Kurut, Pama Satgas Opr. Damai Cartenz menambahkan.
Kunjungan ini diterima langsung oleh Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Papua, Roberth Maryen, S.Pd, M.Pd. “Kami sangat mengapresiasi kedatangan Bapak dan rombongan” ujarnya. Maryen, menambahkan, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan, komunikasi, diskusi dan kolaborasi itu penting. “Tidak ada yang susah jika kita kerjakan bersama-sama” imbuhnya.
Dalam diskusi di lantai 2 kantor BPPAUD dan Dikmas Provinsi Papua tersebut, Kepala Subbagian Tata Usaha BP PAUD dan Dikmas Provinsi Papua, Irsan Faizal, S.Pi, mengusulkan untuk mencari waktu kembali guna pembicaraan yang lebih teknis. Namun demikian, dirinya juga mengingatkan agar sebelum pelaksanaan kegiatan, terlebih dahulu dilaksanakan pendataan dan identifikasi kebutuhan. “Pendataan terkait berapa sasaran, usia sasaran dan kecenderungan saran. Sedang identifikasi adalah terkait kebutuhan sasaran yang dapat dielaborasi kedalam metode pembelajaran” ujarnya.
Usul ini diterima oleh seluruh peserta diskusi. Untuk itu, L. M. Arifin, Widprada Ahli Muda BPPAUD dan Dikmas Provinsi Papua, menyatakan kesanggupan untuk menyiapkan instrument pendataannya. “Nanti kami dengan teman-teman fungsional yang akan menyiapkan instrument pendataan yang sesuai kebutuhan Dapodik atau Sibop Aksara” ujarnya.
Sebelumnya, Arifin juga sempat menyampaikan berbagai pengalaman kegiatan sinergisitas yang telah dilakukan, terutama dengan Polri. Salah satunya adalah melalui Program Gabus (Gerakan baca Tulis), Polres Jayapura. “Sebelumnya kami sudah beberapa kali bekerjasama dengan Polres Jayapura. Modelnya kami berperan sebagai tenaga pelatih untuk anggotanya yang disiapkan oleh pihak Polres” ungkapnya.
Kegiatan aparat mengajar bukanlah hal baru. Namun koordinasi lintas sector dalam menyukseskan program merupakan suatu langkah yang layak mendapat apresiasi. Melalui koordinasi yang baik. Akan tercipta kolaborasi dan sinergisitas yang berkelanjutan, sehingga kegiatan dapat berjalan lebih berkualitas guna menghasilkan output yang lebih berkualitas pula.*
(Tam).