Keerom, (17/1) – Dalam rangka mendukung pemanfaatan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah melalui PMM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua melaksanakan kegiatan pendampingan.
Kegiatan ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu SMP Negeri 5 Arso Timur, SMA Negeri 2 Keerom dan SMP Negeri 3 Skanto yang diikuti oleh 201 peserta dari TK, SD, SMP dan SMA di Kabupaten Keerom.
Salah satu titik pelaksanaan kegiatan adalah SMP Negeri 5 Arso Timur. Di sekolah yang beralamat di jl. Bambu Pir IV, Wonorejo, Arso Timur ini, menghadirkan peserta dari seluruh sekolah di Distrik Manem, Arso Timur dan sebagian Distrik Arso. Total peserta sejumlah 60 orang.
Bertajuk “Pendampingan Perencanaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah melalui Platform Merdeka Mengajar”, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan sosialisasi yang telah dilaksanakan sebelumnya secara daring.
Hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala BGP Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd., yang diwakili Ketua Tim Kemitraan, Kehumasan dan Publikasi BGP Papua: Suharman, S.IP dan Widyaprada Ahli Muda, Siti Rofiqoh, S.Kom, M.Pd. selaku pembicara.
Disampaikan Suharman, dalam kegiatan yang dicanangkan akan berlangsung selama satu hari ini, peserta akan diajak bersama-bersama untuk mempelajari dan praktik menyusun rencana kinerja.
“Bapak, Ibu, hari ini kita akan sama-sama belajar sekaligus menyusun dan menginput rencana kinerja guru dan kepala sekolah melalui PMM” ungkapnya.
Lebih jauh, lelaki berkacamata tersebut mengingatkan, bahwa yang terpenting dalam pengelolaan kinerja adalah praktiknya. Karena menurutnya, praktik kinerja tersebut sangat berpengaruh kepada raport mutu.
“Terkait peningkatan kompetensi, ini sangat penting namun masih bersifat dipertimbangkan. Karena itu, kita fokus pada kinerja yang berupa praktik, karena sangat mempengaruhi raport pendidikan kita” ujarnya.
Sementara itu, Siti Rofiqoh menuturkan, bahwa saat ini terdapat transformasi pengelolaan kinerja. Salah satunya adalah integrasi aplikasi E-Kinerja BKN kedalam PMM. Hal ini menurutnya akan memberikan kemudahan kepada para guru dan kepala sekolah dalam menyusun rencana maupun melaporkan dan menilai kinerja.
Dilanjutkannya, dalam pengelolaan kinerja melalui PMM, acuan utamanya tetap Permen PAN-RB nomor 6 tahun 2022 tentang Pengelolaan Penilaian Kinerja Pegawai Aparatus Sipil Negara. Sedangkan pengintegrasian melalui PMM berdasarkan Surat Edaran Bersama Kepala BKN dan Mendikbud Ristek nomor 17 tahun 2023 dan nomor 9 tahun 2023.
“Sesuai dengan Peraturan Dirjen GTK nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 tentang Juknis Pengelolaan Kinerja guru dan kepala sekolah melalui PMM, pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah melalui Platform Merdeka Mengajar yang sudah terintegrasi dengan aplikasi E-Kinerja BKN, sehingga tidak perlu lagi melalui aplikasi E-Kinerja BKN” ungkapnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Arso, Abdul Musawir Sabri, S.Ag., M.Pd., menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan UPT Kemendikbud yang beralamat di Jl. Guru, Kotaraja, Kota Jayapura tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini yang sangat diperlukan di lapangan, terlebih lagi dalam hal teknis aplikasi. Dirinya mengakui, pertemuan secara luring jauh lebih efektif dibanding secara daring.
“Kami sangat menyambut kegiatan ini, dan kalau bisa ditambah waktunya, karena hal begini harus langsung praktik” ujarnya.
Abdul berharap, BGP Papua dapat lebih intens lagi untuk langsung ke lapangan. Karena menurutnya, guru-guru masih sangat memerlukan pembimbingan secara langsung.
Selain di SMP yang beralamat di jl. Bambu Pir IV, Wonorejo, Arso Timur ini, kegiatan serupa juga berlangsung di 2 sekolah lain di kabupaten Keerom. Yaitu, SMA Negeri 2 Skanto dan SMP Negeri 3 Arso.
Kepala SMPN 5 Arso, berharap setelah kegiatan ini, para guru akan mampu mengakses PMM dan mengelola kinerja dengan baik.
“kami berharap minimal 90% praktiknya dipahami” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Abdul mengakui hanya mampu menghadirkan perwakilan dari sekolah, yaitu Kepala Sekolah dan perwakilan guru. Hal ini karena alasan jarak tempuh dan kapasitas ruangan. Namun dirinya berjanji, akan segera melakukan pengimbasan kepada guru-guru lain di sekolahnya.
“Semoga ke depan, kita bisa hadirkan seluruh kepsek dan guru, agar semua bisa mendapat manfaat yang sama” pungkasnya.
Sesuai lini masa, maka penyusunan rencana kinerja dapat dilakukan melalui PMM hingga 31 Januari 2024*
(Tam, foto: Is/War)