Sentani, (6/7) – Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengembangan Program Penguatan Literasi dan Numerasi Tahun 2023. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis pagi ini, menyasar dua sekolah jenjang SD di Kabupaten Jayapura, yaitu SD Negeri 1 Sentani dan SD YPPK Asei Besar.

Kegiatan yang berlangsung secara sederhana dan santai ini, dilakukan guna membangun persamaan persepsi antara BGP dan sekolah. Untuk selanjutnya, akan membentuk atau menguatkan komunitas belajar di sekolah guna mendukung penguatan literasi-numerasi di sekolah.

“Terutama untuk siswa kelas rendah” ujar L. M. Arifin, S.Pd, Widyaprada Ahli Muda BGP Papua.

L. M. Arifin, S.Pd, Widyaprada Ahli Muda BGP Papua memberikan penjelasan maksud dan tujuan pelaksanaan kunjungan

Menurut Arifin, tingkat literasi numerasi di Kabupaten Jayapura sangat rendah. Oleh karena itu, perlu sinergisitas semua pihak untuk mendorong hal tersebut.

“Data saat ini, literasi-numerasi di Kabupaten Jayapura tergolong rendah, yaitu 0,2%” ungkapnya.

Selain itu, Arifin mengaku, tingkat keberaksaraan yang rendah ini, juga disebabkan karena terjadinya kesenjangan pendidikan antara sekolah dan rumah.

“Apa yang kita berikan di sekolah, terkadang tidak dilanjutkan untuk distimulus oleh orang tua dirumah. Orang bilang “latihan lain, main lain” ujarnya.

Apalagi dikatakannya, waktu terbanyak anak justru ada di rumah. Oleh karena itu, Arifin menegaskan, pihaknya akan terus mengadvokasi hal tersebut. Pihaknya berupayan untuk memberikan wadah untuk membangun kesepahaman antara sekolah dan rumah.

“Sesuai hasil komunikasi pertama kita, bahwa kita akan memberikan penguatan kepada komunitas yang telah ada, sehingga dapat mendukung peningkatan litnum tersebut” tambahnya.

Para guru SD Negeri 1 Sentani yang dengan “serius tapi santai” (sersan) mengikuti pertemuan di Ruang Kelas

Di SD Negeri 1 Sentani sendiri, sebenarnya telah ada komunitas sekolah dengan nama Komunitas Belajar Sadar Lingkungan (Darling).

“Namun komunitas tersebut baru sekedar berjalan, belum memiliki legalitas, kepengurusan dan program” ungkap Kepala SD Negeri 1 Sentani, Lucia Viktoriana Kopeuw, S.Pd.

Oleh karena itu, melalui pertemuan tersebut, Kepala SD yang beralamat di Jl. Yabaso, Sentani tersebut, berharap akan memperoleh bimbingan lebih lanjut.

“Saat ini mungkin kami sudah melaksanakan. Hanya saja, kami belum tahu, apakah yang kami lakukan ini, masuk dengan kategori seperti ini atau tidak? Karena itu, kami sangat perlukan adanya pedoman sehingga membimbing kami melaksanakannya” lanjutnya.

Kombel Darling SDN 1 Sentani, selama ini melaksanakan program “pemungutan sampah” dan “menanam” di lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut memang di laksanakan oleh orang tua siswa dengan arahan dan pengawasan dari pihak sekolah.

Kepala SD Negeri 1 Sentani, Lucia Viktoriana Kopeuw, S.Pd., memberikan penjelasan mengenai Kombel Darling yang telah ada di SD yang dipimpinnya

Sementara itu, Anthon Hairtaheuw, M.Pd, Widyaprada Ahli Madya BGP Papua, memberikan apresiasi kepada pihak sekolah. Menurutnya, hal tersebut merupakan prakarsa yang bagus.

Dirinya berharap, wadah tersebut dapat digunakan untuk mendorong peran orang tua dalam sinergisitas dengan sekolah, guna mendukung peningkatan literasi-numerasi.

“Komunitas yang telah ada, mari kita perkuat. Sehingga jangan lagi membentuk wadah baru, yang akhirnya memusingkan guru dan orang tua” ujarnya Anthon.

Menurut Anthon, komunitas yang telah dimiliki sekolah, sebaiknya diberdayakan dengan penambahan program literasi-numerasi.

“Misalnya, diingatkan orang tua, sambil memungut sampah bersama anak, diarahkan untuk mengajak anak menghitung jumlah sampah atau membaca tulisan-tulisan dari sampah yang dipungut” lanjutnya.

Hal ini dikatakannya, jika dilakukan secara konsisten, di sekolah dan dirumah, secara tidak langsung akan mengajarkan anak untuk mengenal literasi dan numerasi.

“Sekaligus dapat membentuk karakter anak yang cinta pada lingkungan” ujarnya.

Lebih jauh, lelaki berdarah Ambon tersebut, menuturkan pentingnya orang tua. Dikatakannya, pembiasaan baik yang dilakukan di rumah, memiliki implikasi yang baik dalam membentuk karakter anak di masa depan.

Selain itu, Tim BGP Papua yang juga beranggotan Wahyu, MH., (Widyaprada Ahli Muda), Yunarti, S.Pt., (Widyaprada Ahli Muda), Rony, SH (Widyaparada Ahli Pertama), dan Rosmaya, SE (Verifikator Keungan) tersebut juga berkesempatan menyambangi Kepala SD YPPK Asei Besar, Sentani.

Diskusi dengan kepala SD YPPK Asei Besar, dilaksanakan di rumah Kepala Sekolah dikarenakan sedang ada kegiatan FDS sehingga tidak dapat menyeberang ke lokasi sekolah yang juga kebetulan sedanga libur

Bertempat di rumah yang terletak di Kampung Nolokla (Harapan), Sentani, BGP Papua berdiskusi dengan Kepala SD yang terletak di tengah Danau Sentani tersebut. Banyak permasalahan terkait “kebuntuan” komunikasi sekolah dengan orang tua.

Hal ini, menurut Arifin akan menjadi perhatian serius pihaknya. Arifin menegaskan akan berupayan memberikan dukungan dalam permasalahan tersebut. Oleh karena itu, Arifin berharap, nanti akan ada waktu untuk pertemuan selanjutnya, yang akan menghadirkan orang tua siswa. *

(TAM)


     
  

Leave a Reply