Peserta kegiatan Rapat Koordinasi Implementasi Layanan Terpadu Program Pendidikan Guru Penggerak tahun 2023

Sentani, (13/7) – Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan, Kebudaaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Balai Guru Penggerak Provinsi Papua (BGP Papua), terus berupaya menjadi penghubung Pemerintah dan stake holder di daerah. Antara lain, Dinas Pendidikan maupun satuan pendidikan.

Salah satunya dilakukan melalui kegiatan “Rapat Koordinasi Implementasi Layanan Terpadu Program Pendidikan Guru Penggerak tahun 2023”. Kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Jayapura selama tiga hari, pada 13 hingga 15 Juli ini, dilaksanakan untuk menyosialisasikan berbagai kebijakan Kemendikbud Ristek. Antara lain tentang rekrutmen Calon Guru Penggerak, Calon Pengajar Praktik, PGP Daerah Khusus dan Intensif, pelaksanaan ujian kompetensi Calon Pengawas Sekolah, layanan terpadu PGP, penilaian kinerja dan sistem penjaminan mutu PGP serta sosialisasi Program Profesi Guru (PPG).

Ketua Panitia, Marthinus Werner Lerebulan, SE., M.Si menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan

“Terkhusus di wilayah timur Indonesia ini, PPGP (Program Pendidikan Guru Penggerak – red) tidak hanya dilaksanakan melalui jalur reguler, tetapi juga ada jalur Dasus dan Intensif” ungkap Ketua Panitia Kegiatan, Marthinus Werner Lerebulan, S.E., M.Si.

Werner menjelaskan perbedaan jalur rekrutmen guru penggerak.

“Jalur daerah khusus (dasus) diberikan bagi daerah yang memiliki kesulitan akses jaringan internet. Sedangkan jalur intensif diberikan bagi daerah yang selain sulit akses internet, juga memiliki gangguan dari segi keamanan” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BGP Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya makna guru penggerak dalam peningkatan kualitas proses maupun hasil pendidikan. Menurutnya, keberadaan guru penggerak merupakan salah satu instrumen pendukung di daerah.

“Guru penggerak harus kreatif, terus bergerak dan sesuai dengan lagu temanya, menghamba pada murid” ujarnya.

Kepala BGP Papua, Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd tatkala menyampaikan arahan dan membuka kegiatan

Karena itu, Fatkurohmah mendorong seluruh stake holder untuk memberikan dukungan kepada program pendidikan guru penggerak sebagai salah satu program prioritas kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Sekarang sudah dibuka pendaftaran CPP (Calon Pengajar Praktik) dan dalam waktu dekat, kan ada rekrutmen CGP (Calon Guru Penggerak). Mohon bantu di sosialisasikan, mendorong dan mengawal pelaksanaan kegitan tersebut” lanjut ibu berjilbab tersebut.

Terdapat 75 orang yang diundang pada kegiatan yang berlangsung di Sentani, Kabupaten Jayapura ini. Adapun unsur yang dihadirkan terdiri dari:

  1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan sebanyak 29 orang,
  2. Operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan sebanyak 29 orang,
  3. Koordinator Guru Penggerak Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan sebanyak 4 orang,
  4. Koordinator Guru Penggerak Kabupaten/Kota dari Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan sebanyak 10 orang,

Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut akan diisi dengan materi-materi regulasi maupun teknis pelaksanaan rekrutmen. Sosialisasi ini akan menghadirkan langsung narasumber dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek.

Pada kegiatan ini, juga dipaparkan terkait regulasi guru penggerak, kepala sekolah maupun pengnawas sekolah. Pemaparan materi yang dilakukan oleh narasumber dari Direktorat KSPSTK, Ditjen GTK, Kemendikbud Ristek, merupakan upaya advokasi dan sosialisasi kebijakan pemerintah dalam rekrutmen.

Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh balai yang beralamat di Kompleks BPMP Papua, Jl. Guru, Kotaraja ini, untuk memberikan kesempatan kepada para alumni guru penggerak untuk berbagi praktik baik yang telah dilakukan di sekolah. Terdapat tujuh orang yang akan berbagi praktik baik. Ketujuh orang tersebut merupakan alumni guru penggerak dari empat provinsi, yaitu Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan.*

(TAM)


     
  

Leave a Reply