Jayapura, (3/7) – Sebanyak 11 orang Fasilitator Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan III melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understandaing/MoU) Pendampingan Sekolah Penggerak bersama Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua, pada Senin malam. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan Focus Group Disucussion (FGD) Refleksi Penyelenggaraan Pendampingan Program Sekolah Penggerak.
Penandatangan MoU ini dilakukan oleh Kepala BGP Provinsi Papua, Fatkurohmah, M.Pd bersama para fasilitator dengan disaksikan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Erni Amin, M.Pd dan Ketua kelompok kerja (Pokja) Transformasi Sekolah (PSP): Suharman, S.IP.
Turut hadir Ketua Pokja Pendidikan Guru Penggerak BGP Papua, Tri Fatchur Rohman, S.Pd; Ketua Pokja Transformasi Pendidikan (IKM): Nanang Kristanto, M.Pd,; dan Ketua Pokja Digitalisasi: Agung Widinugroho, S.Si., M.Pd serta Ketua Pokja Kemitraan: Marthinus Werner Lerebulan, S.E., M.Si.
Kepala BGP Provinsi Papua, Fatkurohmah, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan kepercayaannya kepada para fasilitator. Menurutnya, fasilitator merupakan garda terdepan, penghubung kepentingan Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan teknologi (kemendikbud Ristek) melalui BGP Provinsi Papua dan kepentingan sekolah.
“Saya yakin, Bapak/Ibu fasil ini adalah orang-orang hebat, dan kami sangat yakin bahwa Bapak/Ibu akan mampu melaksanakan tugas dengan baik. Untuk itu, saya sampaikan selamat bekerja. Dipundak bapak kami titipkan guru-guru kami untuk bisa (didampingi) melayani pembelajaran dan menjadi guru terbaik” ujar Fat.
Fatkurohmah menegaskan, Mou yang talah ditandatangai sebagai acuan dalam pelaksanaan pendampingan. Karena dijelaskannya, bahwa MoU tersebut berisi segala hal terkait pendampinga.
“Di MoU ini ada tugas, tanggung jawab, hak dan kewajiban. Termasuk juga jadwal, waktu pendampingan dan sekolah-sekolah dampingan” ungkapnya.
Fatkurohmah menekankan, MoU tersebut juga menjadi bukti penugasan para fasil.
“MoU ini sekaligus menjadi surat tugas. BGP Papua menugaskan, memberikan tugas, memberikan amanah kepada bapak/ibu fasil untuk melaksanakan pendampingan ke sekolah yg telah ditetapkan sesuai MoU yang telah di tandatangani” lanjut mantan Widya Iswara (WI) di LPMP Provinsi Papua tersebut.
11 fasilitator PSP Angkatan III yang melakukan penandatangan tersebut adalah:
- Dilli Dwi Kuswoyo: Universitas Musamus Merauke,
- L. M. Arifin, S.Pd: BGP Papua,
- Sri Wahyuni Hatta, S.Pd., M.Pd: BGP Papua,
- Suharman, S.IP., M.KP: BGP Papua,
- Busyairi Ahmad, S.Pd., M.Pd: Insitut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) YAPIS Biak,
- Jesi Jecson Pongkendek, S.Pd., M.Pd: Universitas Musamus Merauke,
- Roberto W. Marpaung: Universitas Musamus Merauke,
- Ulva Ulivia, S.Pd: Tulodo Indonesia Makmur,
- Hulman Simanjuntak, M.Pd: BPMP Provinsi Papua,
- Irmawati Natsir, S.Pd., M.Pd: Universitas Musamus Merauke, dan
- Salman Alparis Sormin, S.Pd., M.Pd: Universitas Musamus Merauke,
Untuk tahun pelajaran 2023-2024 ini, terdapat 70 Satuan Pendidikan (Sekolah) Penggerak yang tersebar di 24 kabupaten, baik di Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. 70 SP tersebut terdiri dari 24 SP Jenjang PAUD, 18 SP jenjang SD, 18 SP jenjang SMP dan 9 SP jenjang SMA dan 1 SLB.
Fat muturkan, para fasil di harus mampu bekerja lebih keras dan lebih ikhlas. Apalagi menurutnya, pendampingan di Papua ini memiliki kesulitan yang agak berbeda dengan daerah lain.
“tapi syukur, fasil ini semua adalah orang papua ya, jadi sudah tahu karakteristik dan kesulitan di daerah” tambahnya.
Karena itu, Fat menekankan pemahaman “standar ke-9” sebagai modal utama pelaksanaan pendampingan.
“Jika pendidikan memiliki 8 standar (8 Standar Nasional Pendidikan), namun disini kita harus menggunakan standar ke-9, yakni hati yang sabar. Menyiapkan mental. Karena nanti pasti akan menemukan banyak hal diluar ekspektasi” urainya.
Oleh karena itu, Kepala Balai yang merupakan transformasi BPPAUD dan Dikmas Papua ini mengajak semua pihak untuk bekerja dengan niat ibadah.
“Kerjasama ini mari kita niatkan untuk ibadah. Posisikan diri kita kembali menjadi gembala, yang akan memfasilitasi sekolah-sekolah. Mudah-mudahan niat kita ini, Tuhan memudahkan langkah kita dalam pendampingan” ucapnya.
Fat juga mengingatkan, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan, kemungkinan akan menemukan persoalan-persoalan dan kesalah-fahaman. Dirinya berharap, hal tersebut tidak menyurutkan semangat pendampingan dari para fasil maupun BGP Papua.
“Akan ada kendala, perlu ada mitigasi. Karena pasti akan ada bermacam miss-komunikasi dan kesalahfahaman. Mudahan hal tersebut dapat diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Saya yakin, fasil ini adalah orang-orang hebat, dan kami sangat yakin bahwa Bapak/Ibu akan mampu melaksanakan tugas dengan baik. Untuk itu ucapkan selamat bekerja. Dipundak Bapak/Ibu kami titipkan guru-guru kami untuk bisa melayani pembelajaran dan menjadi guru terbai” paparnya.
Sebelum mengakhiri arahannya, Mantan Guru Bidang Studi Matematika tersebut, membacakan sebuah pantun
Permainan bola antara argentina dan brazil. Pertandingannya sungguh sangat seru. Selamat bertugas bapak ibu fasil. Bersamamu program sekolah penggerak semakin maju. (TAM)