(Jayapura, 06/10) – Tumbuhnya lembaga PAUD yang “bak jamur di musim hujan”, tidak serta merta diimbangi dengan tumbuhnya sarana-prasarana dan ragam kegiatan yang mendukung optimalisasi pertumbuhan lembaga tersebut. Hal ini terungkap tatkala tim BP-PAUD dan Dikmas Papua yang dikomandoi menyambangi PAUD Kasih Bunda.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di ruang belajar PAUD tersebut, dihadiri oleh 30 orang tua. Ketua RT. 3/3 Kel. Kota Baru, Abepura selaku pemilik tanah dan bangunan yang digunakan pembelajaran PAUD, menyampaikan terimakasih atas kunjungan dan kepedulian yang ditunjukan oleh pemerintah.
Lelaki yang juga sesepuh masyarakat tersebut, menceritakan pengalaman dan keluh kesah pada awal pendirian lembaga tersebut. “Awalnya saya prihatin dengan anak-anak di sini. Mereka selama ini sekolah jauh. Di Kamcina, ada banyak sekolah tumpuk situ. Kenapa mereka tidak bangun di sini, di lingkungan yang belum ada sekolah ini?” ujarnya. Beranjak dari pemikiran tersebut, dan dengan dukungan orang tua bersama ibu Fransina Mamahi, dirancanglah pendirian PAUD ini.
Hingga kini, PAUD yang berlokasi di belakang Gereja Harapan Abepura tersebut diperkuat oleh orang tua yang secara sukarela menjadi guru bagi anak-anak mereka. “Selama ini kami mengajar dengan apa adanya. Apakah itu tidak masalah?” ungkap Enggelina Mamahi, salah seorang orang tua sekaligus pengajar pada lembaga tersebut. Hal tersebut diungkapnya karena mengingat bahwa pendidik disitu adalah para ibu rumah tangga, yang hanya memiliki kepedulian dan keinginan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak di lingkungannya.
Menanggapi hal tersebut, L. M. Arifin menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat dan para pendidik. “Terimakasih Bapak. Inikan tokoh kita, saya kira, kalau orang tua kita, tokoh kita mau terlibat, saya rasa yang lain pasti datang dan bergabung” ungkapnya. Lebih jauh lelaki yang terbiasa tampil dengan kepala plontos ini menyampaikan bahwa memang ada persyaratan untuk melaksanakan pembelajaran PAUD. Namun hal tersebut tidak harus menjadi batu sandungan. “Saat ini kita jalan saja dulu dengan apa adanya, sambil kita berusaha untuk terus melaksanakan pembenahan” ujarnya.
Kunjungan tim yang terdiri dari L. M. Arifin (koordinator Pamong Belajar), Faisal Risa H. (Ketua Pokja PAUD), Siti Nur Sholihah (Pokja Pendidikan Keluarga) dan Yan Marani (Staf) tersebut, dalam rangka sosialisasi pendidikan keluarga dan pembagian buku peran orang tua dalam pendidikan anak. “Pembagian buku ini dimaksudkan sebagai sumber belajar bagi orang tua sehingga orangtua dapat secara optimal terlibat dan membantu proses pendidikan anaknya” ungkap Arifin.
Pada kesempatan yang sama, Faisal juga menyampaikan substansi pembelajaran PAUD. Lelaki bergelar S.Pd.I tersebut mengungkapkan bahwa PAUD bukan memaksa anak agar bisa membaca, menulis dan berhitung, tetapi hanya untuk menstimulasi agar mereka siap dan terbiasa dengan suasana belajar. “PAUD untuk menstimulasi pertumbuhan otak, karena isi otak itu saling berhubungan. Jadi bukan otaknya yang dibuat besar, tetapi isi otak tersebut yang perlu kita rawat, kita asuh melalui kegiatan PAUD” pungkasnya.
(Tam/Yan)