Kepi, Kab. Mappi (13/9) – Sebanyak empat sekolah penggerak di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan berhasil merangcang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Fasilitasi perancangan tersebut dilakukan dalam kegiatan bertajuk “Ang. 3 – Lokakarya Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas Sekolah, Sekolah Penggerak Wilayah Provinsi Papua, Lokakarya Pembelajaran 2” yang dilaksanakan selama satu hari.
Kegiatan ini sendiri dilaksanakan oleh Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Balai Guru Penggerak Provinsi Papua.
Keempat sekolah penggerak angkatan 3 yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Obaa tersebut adalah SD Negeri 1 Obaa, SD YPPK St. Stefanus Mur, SD Inp. Isyaman dan SMPN 2 Passue. Setiap sekolahmengirimkan tiga peserta yang merupakan anggota Komite Pembelajaran.
Dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi yang diwakili Kepala Bidang SLTP, Sugeng Eko Pambudi, S.PKP, kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 – 17.30 WIT. Fasilitator Sekolah Penggerak, Irma Natsir, S.Pd., M.Pd menjadi narasumber pada kegiatan di kabupaten yang dikenal dengan julukan “Kota Sejuta Rawa” ini. Irma Natsir, adalah seorang akademisi pada Universitas Musamus Merake.
Dalam sambutannya, Sugeng Eko Pambudi menyampaikan pesan kepada seluruh peserta. Dirinya berharap, peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan semangat dan serius sehingga dapat mengaplikasikan pada sekolahnya masing-masing.
“Terimakasih kepada Bapak/Ibu guru dan kepala sekolah yang telah hadir, setelah menempuh perjalanan yang panjang dari tempat masing-masing. Semangat dan jerih payah tersebut tentu adalah untuk peningkatan kualitas pendidikan. Karena itu, kami berharap Bapak/Ibu dapat serius mengikuti kegiatan ini, sehingga dapat diaplikasikan dengan baik” ujar Eko.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua sekolah penggerak yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah Bapak/Ibu”, tambahnya.
Eko menambahkan, pihaknya merasa bangga dengan adanya sekolah penggerak di Kabupaten Mappi. Apalagi menurutnya, Mappi adalah salah kabupaten yang cukup sulit dijangkau.
“Mappi ini memiliki karakteristik wilayah yang cukup sulilt. Untuk sampai ke kota saja harus melewati rawa menggunakan speed. Namun demikian, ternyata empat sekolah ini mampu bersaing dengan sekian banyak sekolah di seluruh Indonesia. Ini sebuah kebanggaan bagi kami” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada para sekolah penggerak. Menurutnya, Mappi memiliki empat sekolah penggerak adalah hal yang patut disyukuri. Eko jugamemberiakan apresiasi kepada para kepala sekolah, karena menurutnya, berkat perjuangan dari kepala sekolahlah, sehingga Mappi memiliki sekolah penggerak.
“Harapan kami, empat sekolah penggerak ini, nantinya dapat mengimbaskan ilmunya kepada sekolah-sekolah lain di kabupaten ini” lanjutnya.
Kegiatan lokakarya 2 PSP Angkatan 3 Kabupaten Mappi dilaksanakan dengan format ceramah, diskusi dan presentasi hasil diskusi.
Dalam kegiatan ini, setiap sekolah membentuk kelompok kecil untuk berdiskusi terkait P5. Dimulai dari analisis dan identifikasi permasalahan, menggunakan pertanyaan pemantik hingga setiap sekolah sudah menentukan tema dan rancangan P5 yang akan diterapkan di sekolahnya.
Untuk diketahui, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah projek lintas displin ilmu yang konekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan ini diarahkan dalam Rangka mencapai enam dimensi pelajar Pancasila yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlah mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong royong, (4) kreatif, (5) bernalar kritis, dan (6) mandiri.
(TAM)